Banda Aceh (Humas)---Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyambut baik dan penuh sukacita hadirnya Marhalah Tsaniyah atau setingkat dengan pendidikan Pasca Sarjana (S2) di pondok pesantren Mudi Mesra Samalanga Bireuen.
Jenjang Marhalah Tsaniyah diakui sama dengan pendidikan umum lainnya. Pendidikan pesantren jalur nonformal diselenggarakan dalam bentuk pengkajian kitab kuning dan bentuk lain yang terintegrasi dengan pendidikan umum.
Sebelumnya, pesantren Mudi Mesra telah memiliki Ma'had Aly Mudi dengan program studi takhassus Fiqh Wa Ushuluh.
Kepal Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Aceh, Drs H Maiyusri MA mengatakan hadirnya Marhalah Tsaniyah adalah hasil perjuangan dan koordinasi yang baik lintas sektoral, didukung pihak pondok pesantren di Aceh, para ulama, sehingga program ini dapat terwujud.
Menurutnya, program Marhalah Tsaniyah Mudi Mesra menjadi satu-satunya di sumatera.
Katanya, InsyaAllah, peresmian Marhalah Tsaniyah Mudi Mesra Samalanga Bireuen akan diresmikan oleh Direktur PD Pontren Kemenag RI.
"Bapak Direktur, bapak Waryono akan ke Aceh pada 8 April mendatang, sekaligus meresmikan Marhalah Tsaniyah Mudi Mesra di Samalanga Bireuen," katanya.
"Kita berharap dan doakan, semua agenda persiapan peresmian Marhalah Tsaniyah pertama di Aceh dapat berjalan dengan khidmat, tertib dan lancar," ungkapnya lagi.
Ia juga memohon dukungan dan doa dari masyarakat Aceh terhadap pelaksanaan program setingkat Pasca Sarjana di Pondok Pesantren.
"Ini sekaligus menjadi hadiah dan anugerah bagi kita semua, khususnya kalangan dayah. Dan juga istimewanya akan diresmikan menjelang Ramadhan 1442 H," jelas Maiyusri.
Sebelumnya, Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengatakan Ma’had Aly diatur secara khusus dalam PMA 32 tahun 2020. Ma’had Aly adalah pendidikan pesantren jenjang pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh pesantren dan berada di lingkungan pesantren.
Ma’had Aly mengembangkan kajian keislaman sesuai kekhasan pesantren yang berbasis kitab kuning secara berjenjang dan terstruktur.
“Ma’had Aly menyelenggarakan pendidikan akademik pada program sarjana atau marhalah ula, magister atau marhalah tsaniyah, dan doktor atau marhalah tsalisah,” kata Iqbal.
Sementara itu, dalam proses usulan dan pengajuan izin Marhalah Tsaniyah, Ma'had Aly Mudi Mesra Samalanga telah menggelar rapat bersama yang dihadiri Abu Hasanoel Basri HG (Abu Mudi), Kakanwil Kemenag Aceh, Kabid PD Pontren dan Mudir Ma'had Aly Tgk H Zahrul Fuadi/Abi Zahrul pada Februari lalu di pesantren setempat.
Kemudian, pada kuliah umum yang diikuti mahasantri Ma'had Aly tersebut juga menghadirkan tim penilai nasional, Prof Dr Hj Ulfiah MSi dan Hery Mulyana SPd.
Sebagai informasi, Ma'had Aly Mudi Mesjid Raya Samalanga pernah ditetapkan sebagai salah satu lembaga pendidikan tinggi terakreditasi A (mumtaz).
Peringkat ini merupakan perolehan terbaik dari keseluruhan tiga peringkat yang diberikan, disusul peringkat di bawahnya yaitu peringkat B (jayyid) dan peringkat C (maqbul).
Penetapan ini tercantum pada Surat Keputusan (SK) Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 598 tahun 2020 tentang hasil penilaian dan evaluasi penyelenggaraan Ma’had Aly.
Atas prestasi ini, juga menjadi salah satu cikal bakal dan dukungan terhadap lahirnya Marhalah Tsaniyah pertama dan satu-satunya di Sumatera.
Tahun lalu, Kabupaten Bireuen dinobatkan sebagai "Kota Santri" bertepatan dengan Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) ke-6 yang digelar di kota juang tersebut.[]