Banda Aceh (Humas) - Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melakukan pengamatan Gerhana Bulan Total (GBT), dipusatkan di Ma'had Darut Tahfiz Al Ikhlas, Desa Ajuen, Kecamatan Peukan Bada, Aceh Besar, Selasa, 8 November 2022.
Ketua Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra SHI MH menjelaskan, gerhana bulan di Aceh terjadi sejak pukul 18.17 WIB.
"Di wilayah Aceh semuanya berawan, tetapi alhamdulillah kita beruntung dapat menyaksikan gerhana bulan di pukul 18.50 karena sempat tertutup awan sebentar," ungkapnya.
"Wilayah Aceh,gerhana terpantau selama 1 jam 32 menit, ketika bulan mulai terbit di arah timur," lanjutnya.
Alfiradaus menjelaskan bahwa durasi gerhana bulan total di Aceh berlangsung selama 25 menit.
"Saat gerhana bulan total terjadi, bulan purnama sedikit berwarna merah dan berbentuk sabit kecil, kemudian, cahaya sedikit demi sedikit memenuhi piringan bulan hingga penuh kembali seperti bulan purnama kembali, yang artinya gerhana selesai, " terangnya.
Shalat Khusuf
Selain pemantauan GBT juga dilaksanakan Shalat Khusuf bersama santri dan masyarakat.
Shalat Khusuf diimami Ustadz Bustamam Alhafiz Sedangkan yang bertindak sebagai Khatib Tgk. H Raidi Riski Anshari, Lc, MA.
Tgk H Raidi dalam khutbahnya mengatakan bahwa fenomena gerhana bulan merupakan kekuasaan Allah. Maka dari itu terus tingkatkan keimanannya kepada Allah.
'Fenomena gerhana ini tidak ada kaitannya dengan meninggal seorang ulama, banjir, musibah musibah lain yang terjadi selama ini," Ujarnya.
"Rasul sangat ketakutan saat melihat gerhana, beliau khawatir karena berpikiran ini tanda kiamat. Sehingga berdoa kepada Allah memohon ampun. Bukan bahagia, berpesta, " ujarnya.
'Dengan fenomena gerhana bulan ini, Allah mengingatkan manusia untuk meningkatkan kualitas iman kita kepada-Nya. Memohon ampun dan bertaubat kepada-Nya", sambungannya.