CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Kanwil Kemenag Aceh dan UIA Tanda Tangan MoU

Image Description
Muhammad Yakub Yahya
  • Penulis
  • Dilihat 337
Rabu, 22 Januari 2025
Featured Image

Menindaklanjuti dan memperkuat kemitraan dan kolaborasi sebelum, sekarang, dan ke depan, Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Universitas Islam Aceh (UIA) Peusangan Bireuen tandatangani (teken) nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU), Rabu, 22 Januari 2025.

 

Penandatanganan MoU dengan UIA dalam rangka Peningkatan Akses Pendidikan dan kualitas gruu dan tenaga kependidikan.

 

Nota kesepakatan ditandatangani Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi dan Rektor UIA Dr Zainuddin Abdullah MA, disaksikan para Kabid, Kakankemenag, dan para kasi yang menangani madrasah dan jajaran, serta jajaran kampus itu. 

 

Hadir bersama kakanwil, dalam rangkaian acara Bidang Penmad dan mitra yang telah berlangsung dengan rakor sejak semalam ini, selain Kabag TU dan para Kabid, juga Rektor UIA, Kakankemenag Simeulue, mewakili Direktur Acer Indonesia, Penerbit Erlangga, Pokjawas Aceh, Ketua K2M MI, MTs dan MA, para kepala madrasah, dan para penerima Apresiasi Tingkat Provinsi 2024. 

 

Bersama kepala berserta Waka Kurikulum baik negeri maupun swasta, Kepala Madrasah Digital se Aceh, hadir para Katim di Bidang Penmad dan jajaran, serta undangan. 

 

Dalam pengantar sambutan, Kakanwil Azhari sampaikan, "Selamat datang jajaran rektorat UIA dalam kerja sama dengan Kanwil Kementerian Agama Aceh. Ini bagian dalam menghasilkan generasi yang tangguh, kemitraan kita jalin terus."

 

Kakanwil sampaikan, bahwa pihaknya telah menandatangani MoU dengan kampus-kampus keagamaan, juga dengan IAIN Takengon yang berlangsung di dataran tinggi itu, juga di STAIN Meulaboh pekan lalu. 

 

Kakanwil sampaikan, untuk sinergitas telah dijajaki kerja sama misalnya dengan UIN Ar-Raniry, IAIN Lhokseumawe, IAIN Takengon IAIN Langsa. 

 

Menyangkut MoU, Kakanwil sampaikan bawah, tanpa MoU pun kita tetap dan terus bergerak. 

 

Kita mendorong, ajak Kakanwil, agar calon mahasiswa yang domisili di kawasan berdekatan dengan Matanggeulumpang Dua-Bireuen, bisa kuliah misalnya di UIA. 

 

Sehingga tiap zona Aceh ini terus hidup. Juga di zona tengah dan pantai barat Aceh. 

 

"Ini lingkaran yang tak pernah lepas, saling melengkapi: dosen, guru, siswa dan seterusnya. Mata rantai pendidikan kita pedulikan dan bangun bersama," kata Azhari. 

 

Dalam sambutannya, Rektor UIA Dr Nazaruddin MA paparkan sejarah UIA yang bahkan telah berdiri sejak sebelum Indonesia merdeka. 

 

"Dan kini satu-satunya mungkin di bawah satu  Yayasan Almuslim Peusangan, ada dua universitas, yakni di sini ada Universitas Almuslim dan UIA," sebutnya. 

 

"Kami akan terus bekerja sama dengan semua pihak," katanya. 

 

“Semoga kerja sama ini membawa manfaat bagi kedua belah pihak dalam mencetak generasi yang berilmu dan berakhlak mulia,” sebut Nazaruddin.

 

Rektor paparkan, transformasi dari institut menjadi universitas menunjukkan perkembangan pesat yang dicapai UIA, alhamdulillah, baik dari sisi kualitas akademik, fasilitas, maupun visi ke depan. 

 

Dengan status baru ini, banyak pihak berharal pada UIA, dapat memperluas program studi dan memperkuat sinergi dengan lembaga pendidikan lain, termasuk UNIKI, untuk bersama-sama memajukan pendidikan tinggi di Indonesia.

 

Ada cikal bakal hingga menjadi IAI Almuslim Aceh, dan saat itu berada di bawah Koordinator Perguruan Tinggi Islam Swasta (Kopertais) Wilayah V Aceh ini secara langsung juga tunduk pada Kementerian Agama RI pada tahun 2022, estafet kepemimpinan pun berganti setelah dua periode sebelumnya dipegang oleh Dr Saifullah MPd.

 

Dan pada Selasa, 17 Oktober 2022 resmi digantikan oleh Rektor IAI Almuslim Aceh yang baru yaitu Dr Nazaruddin Abdullah MA. Sebulan yang lalu, berubahlah menjadi UIA. 

 

Seiring itu, roda dan kemajuan Kampus Paya Lipah pun telah berganti, tentunya harapan dan dedikasi dari kepemimpinan Rektor baru kelahiran Bugak Krueng Mate tersebut sangat dinantikan oleh masyarakat Peusangan dan Aceh pada umumnya.

 

Kemampuan PTS yang berjulukan “l'Kampus Perubahan' ini terus bergeliat di Aceh, sejumlah prestasi dan kerja sama juga terus dibangun dengan sejumlah elemen dan stakeholder baik yang ada di tingkat nasional hingga ke luar negeri seperti Malaysia dan Thailand, Riyadh Arab Saudi, Tunisia serta beberapa negara lainnya khususnya dalam peningkata tridharma perguruan tinggi.

 

Dikisahkan Nazaruddin, sebelum IAI, masih di bawah naungan Yayasan Almuslim Peusangan berhasil mendirikan sebuah sekolah tinggi dengan nama Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Almuslim pada tahun 1985 dengan jurusan satu-satunya pada waktu itu PAI. 

 

Keikutsertaan Yayasan Almuslim Peusangan mencerdaskan bangsa dalam kehidupan masyarakat, khususnya masyarakat Aceh dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Untuk diketahui bahwa saat ini Yayasan Almuslim telah mengembangkan 3 (tiga) lembaga pendidikan yaitu Institut Agama Islam (IAI) Almuslim Aceh, Universitas Almuslim (Umuslim), dan Pesantren Terpadu Almuslim Matangglumpangdua.

 

Rektor bahkan menyebut, memang nama UIA masih asing, sebab baru diluncurkan. Namun katanya, cikal bakal kampus ini sudah ada sejak sebelum kemerdekaan RI. 

 

"Pendirian Almuslim Peusangan pada 1929 dilakukan dalam situasi peperangan antara putra-putra Aceh dengan serdadu-serdadu Belanda untuk mewujudkan perjuangan membela Kemerdekaan yang dikepalai oleh Tgk Abdurrahman Meunasah Meucap," kutipnya.[]

 

Fotografer : Muhammad Yakub Yahya
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh