Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi dan Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Ahmad Yani SPdI support, dukung, dan harapkan para peserta Penyuluh Agama Islam (PAI) Award yang akan bermusabaqah (lomba) di ajang nasional hingga puncak rangkaian acara Juli 2024, bisa capai hasil yang terbaik dan harumkan nama Aceh.
Harapan juara untuk raihan juara ini disampaikan Kakanwil dan Kabag TU seiring sedang berlangsung kegiatan Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Provinsi Aceh 2024, yang digelar Kanwil Kemenag Aceh melalui Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Kabid Penaiszawa), akhir pekan ini di Banda Aceh.
Kabid Penaiszawa H Zulfikar SAg MA membuka kegiatan Penyuluh Agama Islam Award Tingkat Provinsi Aceh 2024, di Grand Arabia Hotel, Sabtu, 25 Mei 2024.
Dalam arahan dan sambutannya, Zulfikar meminta seluruh PAI memaksimalkan peran dunia digital (android) dan media sosial untuk sarana berdakwah, karena suka atau tidak suka semua harus berhadapan dengan dunia maya.
Sebab itu, ajak Zulfikar yang akrab menjadi tim hakim MTQ, agar seluruh PAI harus melek teknologi, jangan gagap teknologi (gaptek). Dengan demikian dakwah akan masuk keseluruh dimensi kehidupan umat.
Ustaz Zulfikar yang juga Mudir Dayah MDTI Lampasi Eungkieng-Ajun Aceh Besar ini, menyebutkan ada tiga dewan juri yang akan menilai seluruh peserta, yaitu penyuluh di masanya dan Kasi Bimas di Kankemenag Aceh Besar H Akhyar (penilai bidang presentase power poin), Agus Salim (penilai bidang video), dan Dosen Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Ar-Raniry T Zulyadi (penilai bidang Karya Tulis Ilmiah/KTI).
Ketua panitia pelaksana, Dra Hj Evi Sri Rahayu MSos mengatakan ada delapan peserta yang akan mengikuti kegiatan tersebut dalam delapan kategori, yaitu Peningkatan Literasi Alquran, Pendamping Kelompok Rentan, Pelestarian Lingkungan, Pemberdayaan Ekonomi Umat, Kesehatan Masyarakat, Penegakan Hukum, Metode Penyuluhan Baru, dan Penguatan Moderasi Beragama.
Seluruh peserta, kata Evi Sri Rahayu, yang mengikuti kegiatan Penyuluh Agama Islam (PAI) Award akan diikutsertakan pada tingkat nasional.
Namun apakah Aceh akan dipanggil ke delapan kategori, jelas Ketua IPARI Aceh ini, itu tergantung dengan hasil karya peserta.
Evi Sri Rahayu yang juga Ketua Tim Penyuluh Agama Islam Kanwil lanjutkan, panitia pelaksana tingkat pusat akan menyeleksi seluruh dokumen yang terdiri dari fortofolio peserta, Karya Tulis Ilmiah (KTI), dan video yang dibuat masing-masing peserta. Kegiatan PAI award tingkat Provinsi Aceh ini lebih kepada pembinaan dan mengevaluasi berkas yang telah dibuat.
"Alhamdulillah masih ada waktu untuk memperbaiki. Jadi mohon dimanfaatkan kesempatan ini demi kesempurnaan karya," ajaknya.
Sementara Direktur Pemain Ditjen Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI Dr Ahmad Zayadi MPd dalam sosialisasikan rangkaian kegiatan ini sampaikan, bahwa PAI Award 2024 ini akan terus kita gelar di tahun-tahun berikutnya, sehingga tradisi ini menjadi apresiasi bagi penyuluh-penyuluh terbaik di tanah air.
Ahmad Zayadi rincikan, kini sedang tahapan di provinsi yakni Seleksi Administrasi, sejak 15-31 Mei 2024.
Sebelumnya peserta telah ikuti Sosialisasi Penyelenggaraan, sejak 1-30 April 2024 dan Pendaftaran Online, sejak 1-14 Mei 2024.
Berikut rangkaiannya ialah Publikasi Profil Calon Nomine, sejak 1-9 Juni 2024 dan Penilaian Tahap 1, sejak 10-30 Juni 2024.
Lanjut Penilaian Tahap 2, sejak 1-16 Juli 2024 dan Penganugerahan, pada Juli 2024.
Dalam arahan acara di hotel di sisi utara Blang Padang ini, H Zulfikar menjelaskan tahun 2023 Aceh bertengger di urutan kedua setelah Provinsi Jawa Timur, dengan meraih dua kategori terbaik. Tahun 2024 Aceh menarget hal yang sama, bahkan kalau bisa lebih baik dari tahun lalu.
"Target kita Jawa Timur urutan kedua dan Aceh urutan pertama. InsyaaAllah bisa," harapnya.
Agustus tahun lalu, pada ajang Penyuluh Agama Islam Award 2023, dua Penyuluh Agama Islam asal Aceh meraih kategori terbaik satu. Yakni Munawar sebagai terbaik satu kategori Penyuluhan Kelompok Rentan dan Ermi Daini terbaik satu kategori Peningkatan Literasi Alquran.
Dengan raihan dua kategori terbaik ini, Aceh mendapatkan posisi juara dua dalam perolehan juara terbaik satu. Sementara posisi juara satu adalah Provinsi Jawa Timur dan juara ketiga Provinsi Jawa Tengah.