Banda Aceh (Humas) -- Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari membuka resmi Bimbingan Teknis (Bimtek) Percepatan Sertifikasi Halal Tahun 2023 untuk Madrasah, Selasa (15 Agustus 2023).
Kakanwil Kemenag Aceh mengajak jajaran madrasah di Aceh dapat membantu percepatan penyertifikasian halal terhadap kantin dan produk-produk yang dijualnya.
Program ini, lanjut Kakanwil dalam acara di Aula Kanwil, telah juga berlangsung untuk kantin-kantin sekolah di Aceh yang bermitrakan bersama Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil.
"Ini program serius, program pemerintah yang diamanahkan melalui Kementerian Agama, yang membutuhkan sinergisitas dan kemitraan, juga bersama pelaku usaha di madrasah," jelas Azhari di depan 60 peserta.
Acara yang digelar Bidang Urusan Agama Islam (Urais) bersama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) ini diikuti para peserta dari Kepala Madrasah dan operator pendamping produk halal di Madrasah.
Pembukaan dihadiri juga Kasi Penmad Kankemenag Banda Aceh dan Kankemenag Aceh Besar, serta pejabat di Kanwil.
"Ini bagian dari pelaksaan syariat Islam secara kaffah dalam aspek produk makanan dan minuman," lanjut Kakanwil yang lanjutkan kegiatan zoom terkait pembagian SK PPPK serentak nasional.
"Setelah sosialisasi untuk jajaran madrasah se Banda Aceh dan Aceh Besar, semoga akan menularkan informasi dan penyebaran untuk giat pensertifikasian halal ke kabupaten/kota lain," lanjut Kakanwil.
Program sertifikasi produk halal ini programnya Pemerintah yang diamanahkan melalui Kemenag RI di bawah koordinasi BPJPH.
Harapan pemerintah, lanjutnya, Indonesia akan menjadi pusat industri halal dunia. Ini pula yang ditargetkan lewat program 1 juta sertifikasi halal.
"Kampanye Wajib Sertifikasi Halal 2024 ini bertujuan untuk menyosialisasikan kewajiban sertifikasi halal sebagaimana amanat Undang-undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal. Target kampanyenya adalah para pelaku usaha dan masyarakat luas," ujar Azhari.
Aceh yang diberi amanah 30 ribu sertifikasi halal bisa terealisasi, juga dengan aksi sosialisasi pada pihak madrasah ini. Demikian harapan Kakanwil, pihak auditor BPJPH, dan Satgas Halal Aceh.
Sesi pembukaan, Kakanwil didampingi Kabag TU Ahmad Yani SPdI, Kabid PAI H Khairul Azhar SAg MSi, Koordinator Bidang Auditor Halal dan Lembaga Pemeriksa Halal BPJPH Kemenag RI Drs H Khotibul Umam MH, dan Sekretaris Satgas Halal Aceh H Alfirdaus Putra SHI MHI.
Hadir selain Khotibul Umam (pelatih), juga pelatih dari Bireuen yang telah berpengalaman mendampingi pensertifikasian kantin madrasah.
"Harapan kita kantin madrasah dan sekolah segera mendapatkan sertifikasinya," harap Alfirdaus dalam laporan kepanitiaan di depan peserta dari madrasah Banda Aceh dan Aceh Besar.
Selain madrasah, pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Aceh, dengan sosialisasi, agar dapat mengetahui proses sertifikasi halal, dan telah dikampanyekan berulang kali.
"Jika dengan sertifikasi kantin di 1.625 madrasah di Aceh saja, maka target capaian sertifikasi akan tercapai," rinci Tgk Firdaus yang juga Ahli Hisab Rukyah Kanwil Aceh ini.
"Kini Aceh jadi peringkat 13 nasional, naik rangking dari 34 sebelumnya dalam hal sertifikasi halal. Dengan akan disertifikasikannya kantin dan produknya di madrasan makan nanti akan mendongkrak lagi," harap Alfirdaus, yang juga Plt Kabid Urais Kanwil.
Prosesi pensertigikasian bisa langsung melalui PTSP di web BPJPH Kementerian Agama RI, ulang Tgk Firdaus, yang juga Analis Kebijakan Ahli Muda/Seksi Hisab Rukyat dan Produk Halal/Proha Bidang Urais.
"Dan semuanya dilakukan secara paperless," tambahnya, yang berarti semua serba digital (bukan berkas). Dan proses sertifikasi halal dapat diproses via ptsp.halal.go.id.[yyy]