[Kota Subulussalam | Inmas] Dalam paparan, seusai sesi Kabid PD Pontren selesai materinya, Kabid Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil Kemenag Aceh Drs H Saifuddin AR, mengulangi pentingnya terus mensingkronisasikan mata-mata pelajaran sekolah, dengan muatan PAI.
"Perlu kita upayakan, menyelamatkan permata yang terbenam dalam lumpur," ajak Kabid PAI, di hadapan Kakanwil, Kabag TU, Kabid, dan peserta, di Hotel Helmes One Kota Subulussalam. Permatan atau intan itu adalah siswa, anak kita.
Di hadapan 100 peserta Rakor, menurut H Saifuddin AR, bahwa kini sedang dirampungkan juga kurikulum sekolah yang bersinergis dengan PAI, untuk sekolah umum. Di samping perlunya sejumlah pelatihan atau training.
Kabid PAI, dalam acara di pagi hari kedua Rakor, Rabu (22/2), seakan sekalian menjawab pertanyaan sebagian pengamat yang mengkritisi apa pentingnya bagi kepala sekolah (kasek) dibahani dan diurus oleh Kemenag.
"Bukan sisi manajerial yang dilatih untuk kepala sekolah, melainkan aspek PAI itu yang dimasukkan bagi jajaran mereka," jelas H Saifuddin. Pak Din (sapaannya) juga menyebutkan, bahwa memang masih ada kecenderungan kurangnya kepedulian kasek pada guru PAI. Misalnya dalam rapat-rapat, seakan guru PAI masih dinomorduakan.
Di hadapan peserta Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan dan Perencanaan RKA-SK Kemenag Tahun 2018, yang dihadiri Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh itu, Kabid PAI juga sampaikan kemitraan dengan elemen terkait selama ini.
Rakor yang dibuka Walikota Subulussalam H Merah Sakti SH, Selasa (21/2) malam, berlangsung hingga lusa, Jumat (24/2). [yakub]