Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh yang diwakili Kepala Bagian Tata Usaha (Kabag TU) Ahmad Yani SPdI sampaikan sambutan pembukaan Kegiatan Pengembangan Kompetensi dan Inovasi Pembelajaran bagi Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) Zona 4/Wilayah Tengah, di Takengon, Rabu malam, 1 Oktober 2025.
Dalam sambutan acara yang diawali Tarian Guel bersama siswa MTsN 2 Takengon, Kabag TU harapkan giat ini menjadi perekat dalam memajukan agama dan pendidikan agama secara bersama.
"Tidak ada perbedaan sedikit pun guru agama yang di sekolah umum dengan guru PAI," tegasnya.
Layani guru PAI, ajak Kabag TU pada Kasi di Kankemenag, sama dengan guru umum.
Pada guru PAI, Ahmad Yani ajak pembelajaran yang menyenangkan. Maka ada pembelajaran berbasis cinta. Kurikulum Berbasis Cinta ini juga Asta Protas Kemenag.
"Tujuan akhir pendidikan, ada tiga efek pada peserta didik: kognitif atau pengetahuan, afektif, dan psikomotorik. Rasulullah diutus lebih untuk sisi afektif ini," ulasnya.
"Adab jauh lebih penting dari lain-lain," ungkapnya.
Kabag TU sampaikan sambutan sebelum sambutan Wakil Bupati (Wabup) Aceh Tengah. "Pak Wabup, kami titipkan guru PAI untuk diikutsertakan dalam pelatihan dan pembimbingan. Sering-sering juga gelar pertemuan," harap Kabag TU.
Acara yang berlangsung di Aula Portola Grand Renggali Hotel Jalan Takengon-Bintang, Teluk One-one Takengon ini, dibuka Wabup Aceh Tengah Muchsin Hasan MSP, yang juga hadir bersama istri dalam pembukaan acara zona tengah.
Didampingi Kakankemenag H Wahdi MS MA dan jajaran, Wabup Muchsin harapkan kemitraan Pemerintah Kabupaten dan Kemenag terus terjalin kian baik dan berkembang.
"Kami sangat mendukung," ujarnya dalam acara yang dihadiri Kacabdin Pendidikan zona tengah. Acara juga dihadiri AGPAII, Pokjawas PAI, KKG dan mitra.
"Kami sangat mendukung dan Bupati-Wakil Bupati selalu siap mendukung program Kementerian Agama. Jika perlu kita teken MoU Pemda dengan Kemenag," ungkapnya.
"Kami tidak membedakan guru PAI dan guru umum, tidak ada dikotomi pendidikan," ujar Wabup.
Sementara dalam laporan yang bertema "Bersama Meningkatkan Kompetensi, Menggerakkan Inovasi, Mewujudkan PAI Berkualitas" Kabid PAI Dr Hj Aida Rina Elisiva BAcc MM laporkan bahwa tujuan acara antara lain untuk menyahuti tuntunan akan perubahan paradigma pendidikan dari yang berfokus pada pengetahuan menjadi berfokus pada keterampilan dan karakter memelukan guru yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk mengembangkan pembelajaran yang inovatif.
"Masyarakat membutuhkan guru yang dapat membantu siswa mengembangkan kemampuan spiritual, emosional, dan intelektual. Oleh karena itu guru PAI perlu mengembangkan kompetensi dan kemampua untuk mengembangka pembelajaran yang efektif," katanya di depan Guru PAI non-PNS.
“Guru PAI harus mampu menjadi pionir dalam menanamkan nilai-nilai keislaman melalui pembelajaran yang kreatif, inovatif, dan menyenangkan. Tantangan pendidikan di era digital tidak boleh membuat kita tertinggal, justru harus menjadi peluang untuk menghadirkan pembelajaran agama yang lebih relevan dan bermakna bagi peserta didik,” ujar Aida Rina.
Kegiatan ini, laporannya, diikuti oleh puluhan guru PAI dari berbagai sekolah di Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Lues, dan Aceh Tenggara. Para peserta mendapatkan materi tentang pengembangan profesionalisme guru, peran GPAI dalam membentuk karakter dan akhlak peserta didik, perencanaan pembelajaran mendalam, inovasi model pembelajaran berbasis kurikulum merdeka, serta pemanfaatan media digital seperti Canva, AI, dan aplikasi edukasi lainnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan guru PAI dapat lebih siap menghadapi dinamika pendidikan, sekaligus menjadi teladan dalam membangun generasi yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.
Koordinator Panitia, Bukhari SE menambahkan bahwa dalam upaya meningkatkan kualitas PAI, Kanwil gelar giat bagi guru PAI zona 4 Kabupaten Aceh Tengah.
"Acara sejak Rabu sampai Jumat, 1-3 Oktober 2025 ini diikuti oleh 61 GPAI yang terdiri dari Aceh Tengah 16 peserta, Bener Meriah 15 peserta, Gayo Lues 15 peserta, dan Aceh Tenggara 15 peserta," pungkasnya.[]