Kakanwil sekaligus menunaikan fardhu kifayah terhadap almarhum di rumah duka, ia juga mendoakan langsung dihadapan jenazah ketika masih di kamar almarhum, Jum'at (13/12) pagi.

Kepada para awak media ketika diwawancarai di sela-sela melayat ke rumah duka, Kakanwil menyebutkan almarhum Prof Muslim Ibrahim telah menorehkan banyak kontribusi terhadap umat.

"Kami sangat berduka atas berpulang ke rahmatullah beliau, beliau sangat banyak memberikan kontribusi terhadap umat di Aceh dan untuk Indonesia," ucap Kakanwil.

Dikatakannya, almarhum Prof Muslim bukan saja seorang ulama, tapi juga cendekiawan yang mendunia.

"Gagasan dan idenya terhadap keummatan sangat solutif dikaitkan dengan dinamika persoalan kehidupan modernitas,” sebut Kakanwil.

Kakanwil juga menjelaskan semasa hidup almarhum juga mengayomi seluruh lapisan dan berbagai keberagaman, "Beliau guru yang sangat bijak dan pendapatnya diterima semua pihak," ujar Kakanwil.

Semoga almarhum guru kita diterima semua amalannya dan ditempatkan di surga Allah, Kakanwil mendoakan.

"Kami berharap semoga keluarga yang ditinggalkan selalu tabah dan sabar menghadapi ujian ini, karena semua Allah lah yang menentukan," sebut Daud Pakeh.

Prof Muslim Ibrahim menghembus nafas terakhir pada Kamis (12/12) sekira pukul 17.59 Wib di kediamannya dalam usia 71 tahun

Almarhum meninggalkan seorang istri dan tiga orang anak. Masing-masing satu anak laki-laki dan dua perempuan.

Sejumlah masyarakat yang melayat ke rumah Ketua MPU Aceh itu, melaksanakan shalat jenazah secara bergilir di dalam rumah.

Setelah itu, shalat jenazah juga di gelar di Masjid Gampong Limpok, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, sebelum dikebumikan di pemakaman umum gampong tersebut.[]