Bupati Aceh Barat Daya, yang diwakili Asisten II Hamdi SSTP MSI dan Ketua DPRK Roni Guswandi SPi meresmikan kebun sekolah “Bustanun Almunawarah” dan Kolam Konservasi Air milik MAN Inovasi Aceh Barat Daya, sebagai bagian dari rangkaian kegiatan pendampingan menuju Calon Sekolah Adiwiyata Tingkat Nasional Tahun 2025, Rabu, 30 Juli 2025.
Acara yang berlangsung di halaman MAN Inovasi ini turut dihadiri oleh Asisten II Pemkab Abdya, Ketua DPRK Abdya, Kasi Pendis, Kasi Bimas, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan, Kepala MAN Inovasi, dewan guru, serta seluruh siswa dan keluarga besar madrasah.
Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya sebagai instansi pembina madrasah, menyampaikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap inisiatif yang digagas oleh MAN Inovasi. Dalam
sambutan mewakili Kepala Kantor
Kemenag Abdya Dr. H. Salman Alfarisi,
S.Ag., M.Pd., Kasi Pendidikan Islam
Adihar, S.Pd.1., M.A menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan bukti komitmen bersama dalam menjadikan madrasah sebagai pelopor kepedulian lingkungan.
“Ini bukan hanya soal perlombaan, tapi bentuk nyata kontribusi madrasah terhadap isu lingkungan yang mendesak. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi. Semoga MAN Inovasi benar-benar bisa mengharumkan nama Aceh Barat Daya di tingkat nasional,” ujar Adihar.
Mewakili Bupati Kabupaten Aceh Barat Daya, Asisten II Pemkab Abdya dalam sambutannya menekankan pentingnya menanamkan kesadaran lingkungan sejak dini melalui dunia pendidikan. Ia mengapresiasi MAN Inovasi sebagai madrasah yang konsisten menggerakkan budaya peduli lingkungan.
“Sekolah adalah tempat lahirnya generasi masa depan. Kita ingin anak-anak tumbuh bukan hanya cerdas secara akademik, tapi juga peduli terhadap keberlangsungan lingkungan hidup,” ujar Asisten II.
Ia juga menyoroti kolaborasi berbagai pihak dalam mewujudkan kolam konservasi air hasil pemanfaatan air wudhu, serta pembangunan kebun sekolah sebagai langkah konkret untuk mendukung ketahanan pangan dan pendidikan lingkungan.
“Inisiatif seperti ini harus terus dijaga, jangan berhenti di seremoni. Kebun dan kolam konservasi ini harus dirawat bersama agar manfaatnya dirasakan jangka panjang, baik untuk siswa maupun masyarakat sekitar,” tambahnya.
Sebagai bentuk komitmen, dilakukan penyemaian benih ikan perdana di kolam konservasi yang didukung oleh Dinas Kelautan dan Perikanan. Sementara Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Lingkungan Hidup telah memberikan pendampingan teknis untuk mendukung kelayakan sekolah menuju Adiwiyata Nasional.
Dukungan juga datang dari Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat Daya yang terus berupaya mendorong madrasah di bawah naungannya untuk tidak hanya unggul secara akademik, tapi juga menjadi agen perubahan sosial dan lingkungan.
“Ini adalah bentuk nyata wajah baru madrasah; tidak hanya tempat belajar, tapi juga pusat tumbuhnya kepedulian sosial, budaya, dan ekologi,” tutup Adihar.[]