Banda Aceh-KemenagNews(4/12/2012)Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh, melakukan pemetaan sosial keagamaan dan ekonomi masyarakat perbatasan Aceh dengan Sumatera Utara.Kepala DSI melalui Kepala Bidang Sumber Daya Syariat, Drs H Zuhri MM mengatakan, pemetaan dilakukan untuk memastikan kebutuhan di lapangan secara ril tanpa ada rekayasa pada titik kawasan perbatasan yaitu kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Tenggara, Aceh Singkil serta Kota Subulussalam.Dalam siaran pers yang di terima Serambi, Senin (3/12) Zuhri menambahkan, selama ini masyarakat Aceh di perbatasan terbatas informasi tentang penerapan syariat Islam sehingga DSI perlu mendukung dan menguatkan pengetahuan kepada masyarakat terutama bagi mereka yang bertugas di kawasan perbatasan. “DSI sudah melakukan upaya penegakan syariat Islam dan selalu memberikan informasi kepada masyarakat umum sebagaimana visi syariat islam itu sendiri,” katanya.Dalam seminar pada hari itu, Prof Dr H Hamid Sarong MH sebagai pemateri mengatakan, syariat Islam bukan hanya melakukan pembinaan tentang pendangkalan akidah saja, akan tetapi persoalan ekonomi itu jauh sangat penting.Katanya, DSI ke depan harus melakukan kerjasama dengan instansi, lembaga terkait dalam mewujudkan program ekonomi masyarakat perbatasan, karena selama ini banyak ditemui ajaran dan aliran yang menyimpang masuk di kawasan perbatasan karena faktor ekonomi.Sementara itu Dekan Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry, Dr Nazaruddim A Wahid mengatakan, lokakarya dan seminar seperti ini harus sering dilakukan untuk mencari informasi-informasi di lapangan. “Kita telah menemui mubaligh-mubaligh di lapangan kondisi masyarakat dikawasan perbatasan sungguh sangat memprihatinkan, terutama persoalan masalah perekomian,” tambahnya. Ke depan pihaknya merekomendasikan kepada DSI memperbanyak kerjasama dengan instansi dan lembaga terkait untuk mendukung program terlaksananya syariat Islam di Aceh secara kaffah.Disadur dari : http://aceh.tribunnews.com/2012/12/04/dsi-aceh-lakukan-pemetaan-sosial-keagamaan