Penyuluh Agama Islam merupakan ujung tombak Kementerian Agama di tingkat kecamatan. Dalam perjalanan sejarah negara ini, penyuluh telah memberikan kontribusi besar dalam mendidik umat serta menjaga keberagaman dan kerukunan antar umat dan internal umat beragama.
Penyuluh terus memberikan kontribusi dalam mendidik umat tanpa kenal waktu dan tempat. Penyuluhan yang biasa dilakukan hampir menyentuh semua lapisan masyarakat mulai dari kanak-kanak, muda-mudi, dan juga kaum lansia dengan status sosial yang berbeda.
Kehadiran penyuluh telah memberikan warna di tengah masyarakat, tidak hanya sebagai pendidik, penyuluh juga terlibat dalam berbagai kegiatan keagamaan dan kemasyarakatan. Beberapa hari lalu, salah seorang Penyuluh Agama Islam KUA Tangan-tangan Tgk Ampon Afrizal SHI mendapatkan kepercayaan untuk melakukan tajhiz mayit di salah satu kampung binaan beliau pada pukul 23.50 WIB.
Tentu, ini menandakan bahwa penyuluh bukan hanya sebagai ASN yang bertugas sesuai dengan aturan yang berlaku, tapi penyuluh juga menjadi sosok yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk melaksanakan berbagai hal lainnya yang dianggap penting.
Dalam hal ini, Kakankemenag Aceh Barat Daya, Dr H Salman Al Farisi SAg MPd mengapresiasi kepada para Penyuluh yang sudah bekerja dengan baik, dan beliau juga mengingatkan bahwa dalam kita bekerja ini harus mengedepankan rasa ikhlas dan tanggungjawab, insya Allah, Allah akan membalas kebaikan ini dengan hal yang lain dari jalan yang tidak kita sangka-sangka.
Dan juga Salman mengingatkan kembali kepada para Kepala KUA untuk menjadi panutan dan pemimpin yang baik di KUA masing-masing supaya seluruh staf dan para Penyuluh Agama menjadi lebih bersemangat dan ikhlas dalam bekerja, hal ini disampaikan dalam Rapat Kerja Kepala KUA Tahun 2024.
Di tengah perkembangan digital saat ini, Penyuluh Agama Islam juga dituntut untuk memahami teknologi. Penyuluhan tak hanya dilakukan secara tatap muka, tapi juga memanfaatkan media sosial yang kini banyak digandrungi oleh kaum muda. Tentu kehadiran media sosial akan mempermudah dan menjangkau jamaah yang lebih luas tanpa dibatasi oleh wilayah kerja.
Dengan demikian, maka menjadi penyuluh adalah sebuah kebanggaan dan patut disyukuri. Selain bekerja, namun penyuluh juga dapat beramal. Tidak ada yang menyangsikan bahwa menyebarkan ilmu merupakan ibadah dan akan dinilai pahala oleh Allah SWT.
KUA Tangan-Tangan yang merupakan bagian dari Kemenag Aceh Barat Daya juga tidak tinggal diam menanggapi kemajuan teknologi. Beberapa hari yang lalu, Penyuluh Agama Islam KUA Tangan-tangan, Tgk Nyak Umar SPd juga melaksanakan kegiatan pengajaran tahsin Alfatihah secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting. Kegiatan ini diikuti oleh masyarakat umum yang ingin memperbaiki bacaan Alfatihah yang merupakan rukun shalat.
Tentu bagi kami ini merupakan tugas yang sangat mulia, di tengah berbagai kesibukan lainnya seperti mengajar anak-anak mengaji, namun para penyuluh masih sempat menggelar kegiatan sedemikian rupa, sehingga tidak ada waktu bagi penyuluh untuk bersantai-santai. Mungkin sangat tepat jika kita katakan bahwa penyuluh bekerja melebihi jam kerja yang telah ditentukan.
"Ada hal yang membuat saya merasa bangga dengan kinerja penyuluh yaitu menyukseskan program tanpa anggaran. Program yang dilaksanakan penyuluh semuanya nihil anggaran alias tidak mengeluarkan anggaran sepeser pun, namun kegiatan yang mereka laksakan memberikan hasil yang memuaskan," ujar H Salman.
Dua hari yang lalu, Kepala KUA Tangan-Tangan, Abdul Azis Al Jabbar S HI. mengikuti acara pembukaan Festival Generasi Qur'ani Balai Pengajian Nurul Kamal, yang mana balai pengajian tersebut dipimpin oleh salah seorang Penyuluh Agama Islam KUA Tangan-tangan, Teungku Afnadi. Dalam amatan kami, kegiatan tersebut sangat meriah, tapi tanpa mengeluarkan biaya Pribadi, semuanya dibiayai oleh Masyarakat dan para tokoh yang ada pada Kecamatan Tangan-tangan. Tentu ini menjadi pelajaran bahwa kegiatan apapun yang bernilai positif bisa terlaksana meskipun di tengah keterbatasan.
"Dari beberapa cerita para penyuluh, terpikir oleh kami betapa berat dan mulianya tugas para Penyuluh Agama Islam sebagai garda terdepan dalam pelayanan Masyarakat. Mereka tidak mengenal jam kerja dan tanpa batas melaksanakan pekerjaan," ujar Azis.
Bahkan, hingga malam hari pun penyuluh masih terus bergerak, memberikan penyuluhan dan bimbingan kepada masyarakat. Padahal pada sore harinya, seluruh Penyuluh Agama Islam KUA Tangan-Tangan kami wajibkan untuk mengajar anak-anak di TPA atau balai pengajian lainnya untuk menekan angka buta aksara.
Menurut Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Jabatan Fungsional Penyuluh Agama. Pada Bab IV, Pasal 8, diuraikan butir-butir kegiatan penyuluh agama.
Salah satu butir kegiatan tersebut adalah melakukan pendampingan masalah agama dan pembangunan bagi masyarakat sasaran umum dan atau khusus Tingkat I. Dari sini bisa kita fahami bagaimana pekerjaan penyuluh ini sangat luar biasa komplit, sehingga apabila pekerjaan tersebut bisa dilakukan dengan baik maka akan terwujud masyarakat Sejahtera.
Hal ini juga sejalan dengan 10 Tupoksi KUA yang tertuang didalam Peraturan Menteri Agama (PMA) Pasal 3 Nomor 34 Tahun 2016 yaitu:
1. Pelaksanaan pelayanan, pengawasan, pencatatan dan pelaporan nikah rujuk.
2. Penyusunan statistik layanan dan bimbingan masyarakat Islam.
3. Pengelolaan dokumentasi dan sistem informasi manajemen KUA Kecamatan.
4. Pelayanan bimbingan keluarga sakinah.
5. Pelayanan bimbingan kemasjidan.
6. Pelayanan bimbingan hisab rukyat dan pembinaan syariah.
7. Pelayanan bimbingan dan penerangan Agama Islam.
8. Pelayanan bimbingan zakat dan wakaf.
9. Pelaksanaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan KUA Kecamatan.
10. Layanan bimbingan manasik haji bagi jamaah haji reguler.
Kepala KUA Tangan-Tangan Abdul Azis Al Jabbar SHI mengapresiasi setiap program yang dilaksanakan oleh para Penyuluh Agama Islam. Semoga Allah memberikan kesehatan dan kekuatan kepada para Penyuluh Agama Islam KUA Tangan-tangan dalam menjalankan tugas ini dan semoga Allah membalas semua kebaikan mereka.[]