Banda Aceh (Humas)--Wakil Menteri Agama (Wamenag) RI Dr H Zainut Tauhid Sa'adi MSi sampaikan pembinaan di aula Kanwil, Jumat, 21 Januari 2022.
"Saya tidak menyangka sambutannya yang luar biasa di sini," sahut Zainut awali pembinaan, disertai pantun-pantun.
"Terima kasih atas sambutan Kakanwil dan jajaran," sambungnya, di depan undangan.
Selain para Kabid, Pembimas, Kakankemenag dan jajaran, antara lain hadir Warek 1 UIN Ar-Raniry H Gunawan Adnan PhD, juga Asisten Umum Setda Aceh Dr H Iskandar AP SSos MSi, Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan UIN Ar-Raniry Drs H Ibnu Sa'dan MPd.
Serta hadir Pengurus DWP, BDK, UPT Asrama Haji, unsur penghulu, penyuluh, dan para undangan.
Wamenag banyak sampaikan dinamika masyarakat di tengah kewaspadaan pandemi, juga variannya Omicron.
Wamenag juga ulangi makna moderasi beragama, dalam artian agaimana kita memahami agama yang moderat.
Sebutnya, bahwa ada di antara umat yang beragama secara ekstrem, cenderung ke pinggir pemahamannya, melenceng dari jalan tengah, atau tatharuf.
"Ada yang memahami literlek semata-mata, sehingga apa yang tidak sesuai dengan teks, dianggap sesat," imbuhnya.
"Ada yang merasa dirinya paling benar, yang di luar itu salah, bahkan sikap takfiri tidak segan-segan dilabelkan pada saudaranya," ungkapnya.
"Bahkan ada yang sangat liar, sehingga liberal," sambungnya.
"Jadi, kita ingin memahami ajaran agama secara moderat, jalan tengah antara ekstrem dan liberal. Di sanalah moderat itu," sebutnya.
Menurut Zainut, pemahaman yang ekstrem akan merusak keragaman. Kita di sini berbeda-beda dalam memahami, terutama pada hal-hal yang furu'iyah atau pada hal yang tidak pokok.
"Perbedaan itu ada hanya boleh dalam masalah ikhtilaf bukan masalah ushul," tekannya.
"Maka di sini pentingnya tasamuh, saling menghargai, toleransi," ajaknya.
"Tasamuh bukan berarti tak ada pendirian," tegasnya.
"Moderasi meyakini agama anutannya, bahwa ini ajaran paling benar, oleh penganutnya. Namun di samping itu harus menghormati ada saudaranya yang lain yang berbeda anutannya menurut keyakinan saudaranya," kata Wamen.
Ini pun, tegasnya, bukanlah singkretisme, mencampuraduk agama, tentu bukan begitu makna moderasi.
Ajaknya lagi, agama jadilah inspirasi, petunjuk. "Agama ini rahmatan lil'alamin," kutipnya.
Wamenag juga sampaikan skema haji, masa kini dan masa depan, juga umrah.
"Semoga pemberangkatan haji 2022 atau 1443 Hijriah bisa terlaksana," harapnya, dalam pengarahan di kanwil sehari sebelum Wamenag menuju Pidie dan Pidie Jaya.
Bahwa Pemerintah Indonesia mulai memberangkatkan jamaah umrah pada awal Januari 2022, setelah mendapatkan izin dan kuota umrah dari Pemerintah Arab Saudi.
Jelasnya, hngga saat ini, Pemerintah Arab Saudi masih memberikan izin kepada Indonesia untuk memberangkatkan jamaah umrah, meskipun kasus COVID-19 varian Omicron tengah melonjak di Tanah Air.
"Pemerintah Arab Saudi masih membuka, berapapun jumlahnya, silahkan. Tapi lagi-lagi diingatkan bahwa karena adanya COVID-19 varian baru ini maka kita tetap diminta menerapkan protokol kesehatan," katanya.
Oleh karena itu, Kementerian Agama juga memastikan bahwa proses keberangkatan jamaah umrah akan tetap menerapkan skema kebijakan satu pintu atau one gate policy (OGP).
Artinya, sebelum para jamaah diberangkatkan ke Tanah Suci, dikarantina selama satu hari di asrama haji, guna memastikan dokumen perjalanan serta dokumen kesehatan.
"Jadi jangan sampai tiba di Arab Saudi nanti timbul masalah baru (infeksi COVID-19)," katanya.
"Sampai saat ini, per tanggal 19 Januari, jumlah jamaah umrah kita sudah mencapai angka 3.900 sekian, artinya cukup banyak yang sudah berangkat," kata Zainut Tauhid Sa'adi.
Selain itu, menurut Zainut, dalam beberapa bulan ke depan, pemerintah juga akan menghadapi pelaksanaan ibadah haji 1443 hijriah atau haji 2022. Oleh karenanya, pelaksanaan keberangkatan jamaah umrah dengan mekanisme satu pintu menjadi bagian dari simulasi menghadapi musim haji.
"Ini juga bagian dari simulasi (keberangkatan) ibadah haji kita untuk bulan Zulhijjah nanti," kata Zainut.
Sememtara sebelum pembinaan, Kakanwil sampaikan salam selamat datang untuk Wamenag.
"Sabtu, Wamenag akan hadiri wisuda di Ma'had Aly Darul Munawwarah Kuta Krueng Pidie Jaya," jelas Kakanwil dalam sambutan pembinaan.
Kakanwil juga, dalam sambutan sebelum pembinaan Wamenag, penandatanganan prasasti, penyerahan cenderamata, dan foto bersama, juga sampaikan sejumlah kemitraan dengan pemerintah daerah. Kakanwil juga uraikan sejumlah prestasi yang beberapa waktu terakhir diraih Kemenag Aceh.
Sesi penandatanganan prasasti juga dilakukan untuk Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Aceh Utara, Balai Nikah dan Manasik Haji KUA Meurah Mulia, serta Gedung Asrama Type 2 MAN 1 Aceh Barat.
Menurut jadwal, Wamenag akan berada di Banda Aceh kembali, setelah dari Pijay, pada Sabtu, 22 Januari, dan malamnya memberi pembinaan Bimas Islam di Grand Arabia Blang Padang.[yyy]