[Bireuen | Tgk Najib Zakaria] Putri Humaira, murid kelas lima MIN Cot Meurak Juli Bireuen berhasil meraih juara pertama pada ajang pilihan dai cilik (pildacil) putri yang diselenggarakan oleh MTsN Bireuen, sedangkan juara pertama pildacil putra disabet oleh Musirul Khalis murid kelas lima MIN Bireuen.
Kedua sang juara tersebut dipercayakan sebagai dai atau penceramah cilik pada peringatan maulid nabi Muhammad SAW yang berlangsung di MTsN Bireuen, Kamis (26/2).
Penampilan mereka membuat para pendengar terkagum kagum, nyaris tak beranjak dari tempat duduk, Kepala kantor kemenag Bireuen, Drs.H.Maiyusri yang duduk dikursi VIP bersama kepala Madrasah berulang kali memberi tepuk tangan, terkadang suara tawa terdengar manakala sang dai menyampaikan guyonan.
Putri Humaira tampil pertama memberi tausiah dengan judul ‘rajin menuntut ilmu’, dia menerangkan dasar hukum menuntut ilmu dalam islam, dan juga membandingkan cara menuntut ilmu dari jaman dulu hingga sekarang.
“Dengan ilmu pengetahuan manusia bisa berprestasi, dengan ilmu pengetahuan juga manusia bisa menyempurnakan ibadahnya,” kata Putri Humaira, suaranya meniru intonasi suara mama Dedeh yang kerap tampil di salah satu tv swasta, dan yang lebih penting lagi menurut Putri adalah ilmu yang sudah didapatkan harus bisa diaktualisasikan dalam bersosialisasi dengan masyarakat.
“Al-‘ilmu bila ‘amalin kasyajarin bila tsamarin, ilmu yang tidak diamalkan bagai pohon yang tidak berbuah,” kata Humaira mengutip satu pepatah arab.
Sementara penampilan sang juara pildacil putra, Musirul Khalis tampil bak seorang dai kondang, mengenakan stelan jas hitam dipadu peci hitam, Musirul berhasil mengocok perut para undangan dan siswa MTsN Bireuen, dia menyampaikan ceramah berjudul ‘Sentilan Allah melalui musibah’.
Musirul mengawali ceramahnya dengan bertanya, “Pernahkan kita ditimpa musibah?" “Pernah…,” jawab hadirin serentak.
Musirul mengibaratkan musibah sebagai teguran dari Allah, umat Islam di Aceh ditegur melalui gempa dan tsunami, “Lantas kenapa orang cepat sekali melupakan teguran Allah?” Musirul bertanya kembali.
Dipenghujung tausiahnya, Musirul mengkritik kebiasaan kebanyak orang tua zaman sekarang yang suka menyuruh anaknya untuk beribadah atau mengaji, sementara para ibu usai shalat magrib sibuk dengan sinetron, dan para bapak terlena dengan batu giok.
Sebelumnya kepala MTsN Bireuen, Abdullah Ali, MPd dalam sambutan singkatnya mengatakan, pelaksanaan maulid dirangkai dengan kegiatan lomba pildacil yang diikuti oleh 46 peserta utusan dari SD/MI, dan lomba kaligrafi diikuti 147 peserta dalam kawasan kota Bireuen. [y]
[FOTO: Putri Humaira, murid kelas lima MIN Cot Meurak Juli Bireuen, peraih juara pertama pildacil putri]