Lhokaukon (Masnoer)--Sebagai perpanjangan tangan ketua kloter, Karu dan Karom harus menguasai fungsi dan tugasnya, di mulai dari mengenal anggotanya. Karu melaksanakan tugas atau meneruskan informasi dari Karom.
Hal ini disampaikan Kakankemenag Aceh Utara, Drs. H. Maiyusri, M.Ag saat membuka kegiatan Pembinaan dan Pemantapan bagi 24 Ketua Regu (Karu) dan 6 Ketua Rombongan (Karom), di Ghataf Kupi, Teupin Punti Aceh Utara, Jum’at (03/06).
"Menjadi Karu dan Karom ini merupakan ladang ibadah, maka mari laksanakan tugas ini dengan niat yang ikhlas," ujarnya.
Sementara itu, menurut Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kankemenag Aceh Utara H Yusri, MAP dalam kesempatan yang sama mengatakan bahwa Karu dan Karom harus bisa menjalin kerjasama yang baik antara karu dan karom yang lain, hal tersebut dilakukan supaya ada saling komunikasi, yang diharapkan dapat meringankan masalah pada jama’ah dalam satu kloter.
Oleh karena itu, lanjut Yusri dengan pembekalan pembinaan karu dan karom diharapkan dapat memantapkan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) karu dan karom dengan amanah sebagai pendamping jama’ah haji selama di tanah air maupun di tanah suci.
Usai Membuka Acara Pembinaan dan Pemantapan Karu Karom, Kepala Kankemenag Aceh Utara Drs H Maiyusri, MAg mejadi Khatib di Masjid Al-Khausar Desa Alue Mudeum, Kecamatan Lhoksukon. Aceh Utara.[yyy]