[Banda Aceh | T Meldi Kesuma] 75 perwakilan dari 16 LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) mitra USAIDPRIORITAS yang terdiri dari para Rektor, Dekan, dan Dosen melakukan Pertemuan Nasional untuk membahas pengembangan program pendidikan pra dan dalam jabatan di LPTK terkait kemitraan dengan USAIDPRIORITAS di Kemdikbud, Jakarta (15/4).
LPTK merupakan Perguruan Tinggi yang mendapat tugas pemerintah untuk menyelenggarakan program pengadaan pendidik dan tenaga kependidikan itu. Para Rektor dan perwakilan Dosen LPTK tersebut diundang secara khusus oleh USAIDPRIORITAS untuk berbagi pengalaman dalam pengembangan praktik yang baik dalam perkuliahan untuk dikembangkan lebih lanjut.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemdikbud Prof. Dr. Djoko Santoso mengapresiasi program yang dikembangkan USAIDPRIORITAS dan LPTK. Menurutnya model perkuliahan yang dikembangkan dari kemitraan ini merupakan wujud dari demokrasi pendidikan. Mahasiswa atau siswa dalam belajar di kelas difasilitasi untuk menyampaikan gagasannya dan proses perkuliahan dikemas dengan pendekatan mahasiswa aktif.
”Praktik yang baik ini perlu disebarluaskan kepada seluruh LPTK untuk dapat menghasilkan guru yang terbaik,” tukas Prof. Dr. Joko Santoso di sela-sela acara.
Pada acara tersebut, 16 LPTK negeri yang berada di bawah koordinasi Kemdikbud dan Kemenag itu, memamerkan dan mempresentasikan perubahan yang terjadi dalam proses perkuliahan dengan pendekatan Active Learning di kampusnya.
Termasuk pengembangan yang dilakukan di sekolah lab dan sekolah mitra LPTK sebagai tempat praktik mengajar mahasiswa sehingga mereka mendapatkan pengalaman baik dalam mengajar. Ke depan menurut Stuart Weston Direktur Program USAIDPRIORITAS, akan dilakukan pelatihan kembali untuk para dosen LPTK dengan menggunakan modul yang mendukung pelaksanaan kurikulum 2013, mengembangkan materi kurikulum untuk literasi, IPA dan Matematika, serta mengembangkan praktik mengajar yang lebih efektif untuk mengembangkan kemampuan calon guru khusus dengan memanfaatkan sekolah lab dan sekolah mitra masing-masing LPTK.
“Kami juga akan memfasilitasi melaksanakan Penelitian Tindakan Kelas antara dosen bersama guru di sekolah. Tujuannya agar masalah-masalah pembelajaran di kelas dapat dipecahkan bersama antara dosen dan guru,” katanya saat diwawancarai usai acara pertemuan.
LPTK Mitra USAIDPRIORITAS saat tersebar di tujuh provinsi, yaitu Aceh – Universitas Islam Negeri Ar-Raniry dan Universitas Syiah Kuala, Sumatra Utara – Universitas Negeri Medan dan IAIN Sumatra Utara, Banetn – IAIN Sultan Maulana Hasanudin dan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Jawa Barat – Universitas Pendidikan Indonesia dan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Jawa Tengah – Universitas Negeri Semarang, IAIN Walisongo Semarang, dan Universitas Negeri Yogyakarta, Jawa Timur – Universitas Negeri Malang.
Selanjutnya, Universitas Negeri Surabaya, dan UIN Sunan Ampel, Surabaya, serta Sulawesi Selatan – Universitas Negeri Makassar (UNM) dan Universitas Islam Negeri Alauddin (UIN) Makassar. Setiap LPTK mitra juga memiliki 2-3 anggota konsorsium yang dilibatkan pada setiap kegiatan USAIDPRIORITAS sehingga semakin banyak LPTK yang dapat mengakses praktik yang baik dalam perkuliahan. Anggota LPTK konsorsium saat ini berjumlah 32 LPTK.
[Untuk informasi lebih lanjut silahkan menghubungi Spesialis Komunikasi USAIDPRIORITAS Anwar Holil 08113408575 atau Ajar Budi Kuncoro Spesialis Kemitraan LPTK-USAIDPRIORITAS 081325873333/yyy]