Teacher Quality Improvement Program (TEQIP) adalah program peningkatan kualitas guru SD/MI. program yang dilaksanakan oleh Universitas Negri Malang yang bekerjasama dengan PT.Pertamina.
Peningkatan mutu guru adalah sebuah kebutuhan. Guru haruslah memenuhi empat kompetensi :akademik, professional, kepribadian, dan sosial.hasil yang diharapkan setelah program TEQIP adalah terbentuknya guru-guru bermutu yang dapat menjalankan tugas-tugasnya secara profesional.
Materi pelatihan TEQIP dirancang dengan menggunakan prinsip-prinsip : kontekstual, problem solving, induktif, kekinian, dan mudah dipahami. Dengan prinsip itu, materi pelatihan diharapkan memiliki keterbacaan yang tiggi dan dapat menjadi acuan dalam memecahkan sejumlah persoalan di lapangan tempat para pesrta TEQIP mengabdi dan menjalankan tugas.
Oleh sebab itu dinas pendidikan Sabang mengirimkan 54 orang guru tingkat dasar ke Banda Aceh guna mengikuti program TEQIP ini. Kelanjutan TEQIP berlanjut dilapangan dengan tajuk ON GOING. Program ini adalah refleksi dari pelatihan yang telah diterima.
TEQIP ON GOING di sabang mengunjungi 3 sekolah yaitu SD 20 Sabang, MIN Sabang dan MIN Paya Senara. Acara yang berlangsung pada tanggal 8 Oktober 2013 dengan koordinator Bapak Ramlan sebagai pengawas tingkat dasar dari dinas Pendidikan Sabang.
Acara TEQIP ON GOING di MIN Sabang di ikuti oleh 12 orang peserta dengan mengampuh 3 mata pelajaran yaitu IPA, Matematika, dan Bahasa Indonesia. MIN Sabang juga mengutus 2 orang guru untuk mengikuti acara ini yaitu Drs. Ridwan dan Misdawiyah,S.Pd.I. Maksud dari pelaksanaan ini adalah para peserta melakukan praktek langsung kesekolah yang telah ditentukan. Pada tahap ini para peserta melakukan praktek mengajar di dalam kelas.
Bentuk proses belajar mengjar dengan pola lesson study. Dalam sistem pembelajaran ini dititik beratkan padda siswa, guru berusaha menciptakan suasana belajar mengajar senyaman mungkin sehingga siswa tertarik untuk belajar, dan proses belajar lebih menyenangkan.
Disini sebelum proses belajar mengajar peserta berkolaborasi atau bekerjasama menyusun bahan ajar dan media yanga akan digunakan untuk proses belajar mengajar. Selanjutnya melakukan observasi yaitu ketika peserta mengajar peserta lain dan guru kelas melakukan observasi atau pengamatan, yaitu mengamati bagaimana siswa mengikuti proses belajar mengajar dan mencatat kondisi siswa ketika proses belajar mengajar.
Setelah proses belajar mengajar selesai peserta dan pengamat berkumpul kembali untuk mencari penyelesaian permasalahan yang dihadapi siswa. Yang nantinya menjadi acuan guru untuk proses belajar mengajar yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.
Dalam metode lesson study ini penggunaan media pembelajaran sangat dianjurkan. Penggunaan media pembelajaran tidak harus yang mahal, media pembelajaran dapat diciptakan dengan bahan-bahan yang sederhana saja. Demikian acara ini dilaksanakan semoga dapat memberi manfaat bagi guru dalam meningkatkan profesionalitas guru.( Munawar, S.Ag. Ka MIN Sabang /y)