[Manggeng | Jemizan] Untuk menarik Minat Baca para siswa dan siswi, MIN Manggeng mendirikan sebuah pondok baca dan bermain. Ide tersebut berawal dari penerimaan murid baru di mana salah seorang wali siswa yang baru masuk sekolah menghubungi pihaknya. Pada saat itu dengan memberikan informasi bahwa anaknya tidak mau sekolah lantaran disekolah tidak ada tempat bermain layaknya di TK.
Ini juga tindaklanjut Program Budaya Baca yang diterapkan oleh Usaid Prioritas di mana siswa harus membaca 15 menit sebelum dimulai kegiatan belajar mengajar. Bercermin dari kejadian diatas terpikir oleh Kepala MIN Manggeng Jemizan, S.Pd.I dengan bantuan para Dewan Guru dan Komite Madrasah untuk membuat Pondok Baca, Bermain dan Pondok Belajar siswa.
Pondok Baca, Bermain dan Pondok Belajar MIN Manggeng ini bisa digunakan oleh semua tingkatan kelas, dari kelas satu sampai kelas enam, sarana dan prasarana di dalam pondok tersebut dapat dinikmati dari semua jenjang diantaranya tersedianya Paket Huruf Abjad. Angka Huruf hijaiyah yang biasa digunakan untuk kelas awal dan termasuk Permainan seluncuran, ayunan untuk budaya baca, papan tulis, buku cerita juga peraga lain-lain yang bisa membantu siswa dalam Proses belajar sambil santai secara lesehan.
Para siswa juga di sini melakukan latihan Baca Puisi, berpidato dan kegiatan seni lainnya dilakukan dalam pondok belajar yang mempunyai ukuran 5 meter panjang dan luas 4 meter dan tak kalah serunya bagi siswa yang lamban membaca juga disediakan alat peraga baca yang lengkap dan juga tersediakannya Papan tulis untuk belajar membaca dan menulis.
Pondok Baca, Bermain dan Pondok Belajar MIN Manggeng tersedia berkat dari sumbangan sadaqah Dewan Guru yang sudah menerima tunjangan Sertifikasi menyisihkan sedikit dari tunjangan kepada salah satu Dewan Guru yang di tunjuk untuk menyimpan dan mengumpulkan uang tersebut, berawal dari paparan diatas maka lahirlah Pondok baca, Bermain dan Pondok Belajar MIN Manggeng sebagai Motifasi Siswa mencapai Keberhasilan dalam Pendidikan. [yyy]