[Suka Makmue | Salamina/Sofyan] Syarhil Quran putra kontingen Aceh Tamiang tampil pukul 16.30 di arena halaman Kantor Bina Marga. Sementara Syarhil putri telah tampil pada hari pertama di halaman kantor tersebut.
Kelompok Syarhil putra yang merupakan seleksi terbaik pada MTQ dan TC kabupaten sebagai delegasi Aceh Tamiang.
Keberangkatan mereka ke Nagan Raya diilhami oleh semangat hari kemerdekaan NKRI ke 70, karena pelepasan kontingen dari kabupaten ke Nagan Raya selesai peringatan hari kemerdekaan Proklamasi NKRI yang dilepas langsung oleh Bapak Bupati.
Pada babak penyisihan mereka mengangkat judul “Membangun Moral dan Etika Bangsa Menuju Kesejahteraan Umat”.
Syarhil putra yang terdiri dari Abdul Hakim sebagai pensyarah, Harun sebagai sari tilawah dan Zulkifli sebagai tilawah, tampil penun percaya diri dengan menggunakan jas gelap ditambah brus rencong Aceh pada kerah baju arah kanan, kemeja putih peci hitam lengkap dengan brus yang dilengketkan bagian depan peji.
Diawali dengan latar belakang mengangkat kondisi umat dan dekadensi moral terjadinya kemaksiatan seperti cara hidup jahiliyah prilaku masyarakat modrn dengan melakukan kemaksiatan perjudia perampokan, pembunuhan dan pemerkosaan.
Diperkuat dengan Alquran QS Al-A’araf ayat 96 yang artinya, “Jikalau sekiranya penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan ayat ayat kami, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.”
Ayat tersebut sebagai dasar membangun umat untuk lebih takwa kepada Allah dengan ketakwaan tersebut akan melahirkan keberkahan dari langit dan bumi mewujudkan masyarakat madani.
Demikian di antara isi syarahan, penampilan mereka secara umum telah maksimal akan tetapi volume mik relatif kecil. Kondisi ini dapat dibaca oleh Ust. Salamina selaku pelatih dan offisial lalu menjumpai tekhnisi ternyata speeker di samping dewan hakim pun tidak bersuara. Diberi saran kepada teknisi agar segera memperbaiki mik dan menegaskan kalau mik belum redi seharusnya tidak dimulai dulu karena dapat merugikan kelompok tertentu. [yyy]