[Peureulak | Jamal] Rapa-i geleng adalah salah satu kesenian klasik yang hampir dilupakan oleh banyak kalangan masyarakat Aceh, padahal bila di tinjau dari nilai sejarah kesenian ini memberikan inspirasi semangat juang yang tinggi terutama saat proses penyebaran islam di Aceh khususnya hingga ke Asia Tenggara.
“Ada banyak metode para muhajirin islam melakukan pendekatan dalam mengintegrasikan pemahaman Islam kepada msyarakat Aceh. Salah satunya melalui budaya, kesenian ini akhirnya masyarakat aceh dapat menerima ajaran islam dengan mudah,” papar Sanusi, S.Pd.I kepala MTs Taman Fajar Kecamatan Peureulak Aceh Timur, Jum’at (23/5).
Abdul Wahab, S.Pd.I, salah seorang jebolan sanggar seni Universitas Ar Raniri Banda Aceh yang juga guru senior di MTs Taman Fajar selaku pembimbing utama kesenian ini mengatakan kesenian ini terbilang langka dan harus dijaga. “Bila kita tidak memugarnya kita khawatir lama kelamaan akan hilang, sayang sekali kan,” imbuh beliau saat melatih anak-anak MTs Taman Fajar.
Sesungguhnya kesenian rapa-i geleng ini tidak hanya ada dikalangan siswa sekolah atau madrasah saja, akan tetapi kalangan umum juga semestinya ada. Maka sejak beberapa tahun lalu rapa-i geleng MTs T.Fajar selalu tampil dikalangan masyarakat baik pada acara seremuni maulid maupun pada acara hajatan lainnya. [x]