CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Semangat Kebhinekaan di MTsS Babussalam Babo

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 306
Rabu, 13 Mei 2015
Featured Image

[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Setelah lebih kurang 1 jam menempuh perjalanan berliku dan berbukitan yang sebahagiannya masih bebatuan bahkan berlubang dan berlumpur dan sebahagian lagi sudah beraspal namum di sana-sini sudah pecah akhirnya rombongan Kankemenag Tamiang yang terdiri tiga orang yaitu Salamina, MA, Muhammad Sofyan (Kontributor Website Kanwil Kemenag Aceh) dan T. Amir Hamzah (Driver) tiba di MTsS Babussalam Babo.

Kehadiran rombongan tersebut dalam rangka menghadiri acara pelepasan Siswa kelas IX yang bertemakan “Dengan Semangat Bhineka Tunggal Ika Mari Kita Bangun Insan Yang Beriman, Kreatif dan Berprestasi”.

Acara pelepasan tersebut dipandu oleh tiga orang MC dengan tiga Bahasa yang Dominan di Babo yaitu Tamiang, Jawa dan Gayo dan dimeriahkan juga dengan berbagai penampilan siswa, dua diantaranya menggambarkan pada kehidupan “Berkebhinekaan” kehidupan dengan beragam suku dan adat.

Kedua penampilan tersebut adalah pertama; Kreasi Seni Tari yang menampilkan bebarapa tarian daerah seperti Tari Ula-ula Lembing (dari Tamiang), Tari Dinding Ba Dinding (Padang Pariaman-Sumbar), Tari Jaranan (Jawa), Tari Bungong Jeumpa (Aceh), Tari Sinanggar Tulo (Tapanuli) dan terakhir  tarian dari wilayah paling Timur Indonesia yaitu Tari Sajojo dari Papua.

Kedua Seni Drama Kocak yang menampilkan keberagaman suku dalam masyarkat. Drama yang berawal dari kesalah pahaman penggunaan kata pada suku Jawa dan Tamiang.

Dalam drama tersbut ditampilkan perbedaan pemahaman kata “Paku” yang dalam Bahasa Tamiang adalah jenis tanamam pakis yang enak disayur tapi dalam Bahasa jawa paku adalah sebuah alat pertukangan yang terbuat dari baja dan digunakan untuk menyatukan dua atau lebih kayu atau papan.

Tatkala seorang Jawa mendengar orang Tamiang mengatakan makan paku, mereka akan terkejut. Demikian juga ketika orang Tamiang mendengar orang Jawa memakan “Beton” maka akan terbayang di benak mereka sesuatu yang dibuat dari percampuran antara Semen Pasir kerikil serta air yang biasanya untuk bangunan permanen padahal kata “Beton” dalam Bahasa Jawa adalah biji Nangka atau Cempedak yang kalau direbus atau di sayur rasanya enak.

Kata “Melayu” dalam Bahasa jawa yang berarti lari, tetapi dalam Bahasa Tamiang “Melayu” adalah salah satu Suku di Indonesia yang orang Tamiang termasuk dalam rumpun tersebut, karena Tamiang adalah salah satu suku dari rumpun “Melayu”.

Kendati Drama tersebut dilakonkan dalam kekocakan tetapi menyampaikan pesan pentingnya saling memahami dalam kehidupan bermasyarakat yang Berkebhinekaan sesuai dengan tema acara yang di gelar pada Rabu (13/5) di Pelataran MTsS Babussalam Babo. [yyy]

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh