Lhoksukon (Masnoer)---Sebagai bentuk penghargaan terhadap pahlawan yang gugur akibat pemberontakan yang dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia, Jajaran Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kabupaten Aceh Utara mengibarkan Bendera Merah Putih Setengah Tiang, Jum"at (30/9)
Di mana sembilan Pahlawan Revolusi yang dinyatakan gugur dikarenakan pemberontakan dan pembantaian yang lalu dikenal dengan sebutan G30S (Gerakan 30 September).
"Pengibaran bendera setengah tiang adalah bentuk penghormatan,” ujar Kepala Kankemenag Aceh Utara Drs H Maiyusri, MAg .
Ia juga menjelaskan pengibaran bendera setengah tiang merupakan Bentuk Penghormatan dan mengenang peristiwa G30S/PKI menjadi peristiwa sejarah yang akan selalu diingat dan menjadi pembelajaran bagi generasi
“Pengibaran bendera merah putih setengah tiang merupakan bentuk penghormatan kepada para pahlawan yang telah gugur khususnya di peristiwa G30S/PKI,” ucapnya.
Pengibaran bendera merah putih setengah tiang 30 September dalam memperingati perjuangan G30S/PKI dan 1 Oktober pada peringatan Hari Kesaktian Pancasila.
H Maiyusri menghimbau kepada seluruh Jajaran Kemenag Kabupaten Aceh Utara pada pukul 06.00 Wib bendera merah putih berkibar satu tiang penuh.
Dari hasil pantauan pihak Humas Kemenag Aceh Utara, melalui WA Group pengibaran bendera setengah tiang hari ini (Jum'at, 30/9/2022) sudah serentak dilakukan seluruh KUA dan Madrasah lingkup Kemenag Aceh Utara dalam rangka memperingati hari kesaktian Pancasila mulai 30 September.
Sementara kabar yang diterima pada hari yang sama, siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 30 Aceh Utara nonton bareng (nobar) film pengkhianatan G30S/PKI lewat layar infokus, di salah satu ruang belajar madrasah setempat.
"Nobar yang digelar usai kegiatan rutin keagamaan Jum’at pagi, yaitu pembacaan Surat Yasin bersama dan juga usai proses pembelajaran jam kedua, diikuti oleh 100 siswa-siswi MIN 30 Aceh Utara. Mereka didampingi Kepala dan Guru serta Pegawai Madrasah", jelas Kepala MIN 30 Aceh Utara," H. Muhammad Yusuf, S.Pd.I.
"Kegiatan nonton bareng Film Pengkhiatan G30S/PKI ini dimaksudkan untuk mengenalkan sejarah tentang ditetapkannya 1 Oktober sebagai Hari Kesaktian Pancasila. Karena Hari Kesaktian Pancasila erat kaitannya dengan sejarah G30S/PKI," jelasnya.
H. Yoes (Sapaan Akrabnya) mengatakan, sejarah sangat penting untuk diketahui, sebagai pengetahuan dan pembelajaran bagi para penerus bangsa, terutama tentang berbagai peristiwa kelam masa lalu yang menimpa bangsa dan negeri ini.
“Tentunya ini sebagai bekal bagi generasi penerus, seperti kata Bung Karno (Presiden Soekarno) Jas Merah, jangan sekali-kali melupakan sejarah," ujar Kepala MIN 30 Aceh Utara.
Peristiwa G30S/PKI katanya, dinilai sebagai bagian dari sejarah, bahkan pada era Orde Baru, film Pengkhianatan G30S/PKI diputar di televisi setiap tanggal 30 September dan sempat menjadi film terlaris di bioskop Indonesia.[yyy]