[Meulaboh | Yakub] Seiring dengan resepsi Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh ke 57, di Meureudu Pidie Jaya (Pijay), dan saat ketibaan Kloter 1 Debarkasi Banda Aceh (BTJ-01) ke Aceh, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Meulaboh, sukseskan agenda ulang tahun keduanya.
(Catatan: Kloter 1, asal Aceh Tamiang, Kota Langsa, Aceh Timur, dan Aceh Besar, yang berangkat Rabu, 10 Agustus (19.15 WIB) silam, tiba di Bandara Aceh, pada Senin, 19 September, pukul 14.30 WIB. Sementara saat yang sama, Ahad-Rabu (17-21 September), ada agenda milad Hardikda ke 57, termasuk resepsi, seminar pendidikan, dan ekspo/pameran pendidikan, yang diikuti Disdik dari 23 Kabupaten/kota di Aceh berlangsung di Meureudu, Pijay).
Senin (19 September), besok lusa, genaplah dua tahun STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, dan telah mengembangkan sayapnya ke seluruh Aceh dan nusantara. Para alumninya sudah ribuan orang yang bekerja di pemerintah maupuan di lembaga-lembaga non pemerintah.
STAIN Meulaboh telah melakukan langkah langkah yang konkrit hari ini dalam kerja sama baik secara Nasional dengan Perguruan Tinggi Islam Di Pulau Jawa, Sumatera dan luar Negeri seperti Uniza Tringgano Malaysia dan University Wuhan Tiongkok. "Semoga kedepan lebih meningkatkan kualitasnya baik sebagai alumni dan para dosen yang mengajar mahasiswa. STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh telah mempuyai tiga Jurusan yaitu Jurusan Tarbiyah dan Keguruan, Jurusan Syariah dan Ekonomi Hukum Islam serta Jurusan Dakwah dan Penyiaran Komunikasi Islam, dalam 11 Prodi dan Konsentrasi yang berbeda keilmuannya sebagai langkah langkah menuju IAIN Meulaboh pada 2019.
STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh, laksanakan Rapat Senat Terbuka, sebagai rasa syukur telah dua tahun menjadi penegerian. Menurut Kepala Humas dan Informasi STAIN Meulaboh Muhsinuddin SAg MM, dalam rangka milad ke 2 tahun ini, ada beberapa kegiatan yang dilakukan.
"Selain ada rapat senat terbuka nanti hadir Bupati Aceh Barat dan stakholder pendidikan yang telah memberikan dukungan penegerian, juga dilaksanakan Seminar Nasional dengan tema Penguatan Perguruan Tinggi Islam dalam Rangka Membentuk Pendidikan Berkarakter," jelasnya di Meulaboh.
"Sebagai pembawa makalah adalah, Sekjen Kemenag RI Prof Dr H Nur Syam, Rektor UIN Malang Prof Dr H Mujia, Dekan Fisip UIN Ar-Raniry Banda Aceh Prof Dr H Nasir Budiman, dan Ketua STAIN Dr H Syamsuar Basyariah MAg," sambung Tgk Muhsin, yang kontributor/ admin berita/majalah Santunan Kanwil Kemenag Aceh.
Lanjutnya, "Juga kita telah laksanakan kegiatan Sosialisasi Syariat Islam di Kabupaten Aceh Barat, Debat Bahasa Inggris dan Bahasa Arab untuk Tingkat SMA di Barsela, Pengabdian Khutbah Jumat di semua masjid di Aceh Barat, dan Gotong Royong Massal di masjid. Serta Talkshow di RRI Meulaboh."
Kehadiran STAIN Teungku Dirundeng miliki arti penting dan merasa terpanggil untuk menterjemahkan makna Tri Darma Perguruan Tinggi ke dalam program dan kegiatan yang terarah sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman.
"Sehubungan dengan ini STAIN di Bumi Teuku Umar itu, perlu menetapkan suatu kebijakan ke depan serta rencana pengembangan agar STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh dapat menghadapi era globalisasi yang sedang berkembang, sehingga pengembangannya memberikan prioritas utama ilmu pada bidang pembinaan mental dan spriritual untuk mempersiapkan generasi intelektual yang mempunyai moralitas, budi dan tanggung jawab terhadap agama dan bangsa ini," kutipnya.
"STAIN Teungku Dirundeng dalam perjalanannya telah memiliki nilai nilai budaya tersendiri dalam hati masyarakat Kabupaten Aceh Barat dan Barat-Selatan, karena keberadannya telah mewarnai corak pemikiran dan adat istiadat masyarakat Barat Selatan Aceh (Basela) serta posisi strategi dalam wilayah itu yang merupakan pusat perkembangan ilmu Pengetahuan Agama Islam," sambungnya.
Kabarnya, "Dari itu pengembangan STAIN Teungku Dirundeng menjadi fungsinya sebagai kajian islam tingkat lokal yang secara berkelanjutan akan berpengaruh pada tingkat regional, dan nasional bahkan internasional. Pengembangan yang demikian akan memacu tumbuhnya kembali kekuatan persatuan umat Islam nusantara."
"Selain berdampak positif bagi perkembangan ilmu-ilmu keislaman dan juga mendorong solidaritas Nasional dan memperkokoh integrasi Bangsa , karena adanya filter dari perguruan tinggi islam itu sendiri. Dengan kehadiran STAIN Teungku Dirudeng Meulaboh akan melahirkan kebanggaan di kalangan ummat islam Aceh secara umum dan di kalangan ummat islam Daerah Barat Selatan Aceh kususnya," sebutnya.
"Menganalisa perkembangan kehidupan masyarakat Aceh dan menyikapi fenomena Perguruan Tinggi Agama Islam sebagai wadah peningkatan kualitas sumber Daya Manusia serta lembaga yang membentuk karakter mahasiswa yabg berbudi dan bermoral, serta pola plkir yang hebat sehingga mampu meniplementasikan tentang pelaksanaan syariat Islam di Aceh maka STAIN Teungku Dirundeng Meulaboh selayaknyalah sebuah kebanggaan masyarakat Aceh secara umum dan masyarakat Wilayah Barat Selatan Aceh kususnya," pungkasnya.
Dalam perkembangannya, pada 2014 STAI Teungku Dirundeng di bawah pimpinan Dr H Syamsuar Basyariah MAg bekerjasama dengan Pemkab Aceh Barat, Bupati HT Alaidinsyah (Tito) dan Wabup Drs H Rachmat Fitri HD MPA, selain telah bekerja sama dengan kampusa lain, juga alihkan status, dari PTAIS menjadi PTAIN STAIN dengan PMA 31/2014, bertarikh 19 September 2014, ditandatangani Menag H Lukmanul Hakim Syaifuddin.
Maka, selamat milad ke 2 STAIN Meulaboh, moga makin berjaya... amin.
[Gambar: Ketua STAIN, Dosen, Humas, dan jajarannya bersama rombongan Gubernur Aceh (diwakili Kadis SI), jelang lauching buku Muzakarah Ulama Aceh, Sabtu (16/4)]