[Banda Aceh | Yakub]  Ditemukan di lapangan, ada sebagian kantor jajaran Kementerian Agama, yang berbeda data finger print sehari-hari dengan hasil rekap akhir bulan.

Didapati, kehadiran karyawan di kantor, juga kepala di Kankemenag yang saat di-print out absen sidik jari itu, ada bolong-bolong, tanda alpa dan terlambat. Namun saat rekap akhir bulan, sudah ada 'pemutihan', tidak sama dengan kenyataan sebelumnya.

Rekayasa absen cilet itu, antara lain mungkin karena keberadannya hanya formalitas saja. Atau barang elektronik itu, di bawah kendali manusia, mudah diutak-atik pelaporan di akhirnya.

Itu di antara temuan Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, yang disampaikan, yang ditekankan, saat menutup acara "Sosialisasi Sistem Informasi Penerimaan Negara bukan Pajak Online (Simponi) Tahun 2016", Kamis (17/11), di Aula Arafah UPT Asrama Haji Aceh.

"Ada kantor yang memutihkan rekap sidik jari," sindir Kakanwil, yang sebutnya, dalam perjalanan ke beberapa wilayah pekan lalu misalnya, ditemukan beberapa catatan, baik pelayanan, disiplin, maupun lainnya di KUA, juga madrasah.

"Blusukan yang dilakukan Jokowi itu, telah lakukan," jelas Kakanwil membuka beberapa kisah sebelum jadi Kakanwil.

Kakanwil mensinyalir ada kantor di jajaran Kankemenag, yang finger printnya tidat benar. Dalam artian, saat disuruh cetak di saat ini, berbeda dengan saat pelaporan di akhir bulan berjalan. Dan soal ini pun bisa jadi evaluasi bersama, sehubungan dengan penilaian terhadap Kemenag, juga halnya KUA.

Menurut Kakanwil, jika ada survei terhadap KUA, belum tentu jajaran KUA yang jadi objek survei. Bisa saja survei itu, dengan objeknya itu masyarakat yang mendapatkan layanan KUA, tanpa sepengetahuan jajaran KUA.

Sambung Kakanwil dalam acara yang bertema "Akuntabilitas & Transparansi Pengelolaan PNBP NR melalui Simponi" itu, ini bisa jadi fungsi intelejen, yang akan diungkapkan untuk menilai KUA.

Janji Kakanwil, ke depan akan ada lagi acara menyangkut Perpres Saber Pungli, bersama 268 Kepala KUA, dan 23 Kasi Urais Kankemenag se Aceh. Acaranya barangkali di Asrama Haji Aceh, insya Allah.

Usai menutup, Kakanwil berpose bersama 88 peserta gelombang ketiga.

Hingga gelombang II, ada 180 Pegawai atau Operator KUA Kecamatan se telah mengikuti kegiatan pelatihan SIMPONI bagi pegawai atau Operator KUA Kecamatan yang dilaksanakan oleh Bidang Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kanwil, sejak tanggal 14/11 lalu.

Sudah 180 operator yang sudah mengikuti pelatihan Aplikasi PNBP Online ini. Dengan demikian, berarti semuanya 268 Operator dari jumlah KUA yang ada telah mengikutinya. Alhamdulillah... []