CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Ruwatan ala Pramuka Babussalam

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 386
Senin, 7 September 2015
Featured Image

[Karang Baru | Muhammad Sofyan]  Jam telah menunjukkan pukul 10:30 Wib, terik Mentari mulai terasa menyengat. Angin mati, seakan enggan berhembus. Daun ilalang dan pucuk pohon sawit serta semak belukar sekali-kali bergoyang. Semilir angin terasa tak berarti, terkalahkan panasnya cuaca. Sisa-sisa api unggun masih teronggok di tanah lapang tempat berlangsungnya Jurik Malam.

Burung Pipit berkicau sahut menyahut di rimbunnya belukar. Sekelompok anak Pramuka berteduh di bawah tendanya sambil berkipas dengan kardus bekas Mie Instan. Mereka bertanya dengan sesama “Kapan pelantikannya ya?” Sekelompok lainnya menyanyi diiringi petikan Guitar untuk menghilangkan kejenuhan menunggu waktu berlalu yang terasa lambat. Sebahagian lagi mulai tertidur karena lelah menunggu. Ada pula yang hilir mudik silih berganti mencari minuman dingin untuk menghalau panasnya hari yang kian menyengat.

Jarum pendek jam tangan salah seorang santri telah menunjukkan angka satu. “Wah sudah zhuhur,” ujarnya seraya mengajak teman untuk melaksanakan Shalat Zhuhur. Mereka bergantian melaksanakan Shalat di Masjid Kampung Aras Sembilan.

Usai Shalat Zhuhr persiapan pelantikanpun dimulai. Lima buah ember diisi dengan bunga-bunga yang berhasil mereka kumpulkan dari rumah penduduk disekitar tempat perkemahan. Dua Jerigen air di tuangkan merata ke dalam ember-ember itu. “39 orang Laksana dan 25 Pandega akan dilantik pada hari ini,” ujar salah seorang pembina yang dipanggil dengan sebutan Kak Adek oleh peserta lainnya.

Pukul 13:52 Wib peluit panjang ditiup beberapa kali, pertanda semua anggota Pramuka harus berkumpul. Anak-anak putri yang telah bersiap sejak awal segera bergegas naik ke tanah lapang tempat api unggun dinyalakan tadi malam. Anak-anak putra sedikit terlambat membuat kakak-kakak pembinanya sedikit geram seraya meniup kembali peluit dengan nada yang lebih keras dan agak panjang, membuat mereka harus berlari-lari kecil.

Usai Gladik Resik, Ketua Pembina Pramuka Pondok Pesantren Modern (PPM) Babussalam Tanjung Pura Langkat Ustadz Hilman Lubis dijemput dan upacarapun dimulai. Diawali dengan pembacaan Dharma Pramuka, dilanjutkan dengan pembacaan Satya Pramuka yang diikuti oleh seluruh peserta upacara. Usai penyematan Lencana secara simbolis Ustadz Hilman yang bertindak sebagai pembina upaca menyampaikan amanat. “Pramuka ke depan harus lebih baik,” ujar Hilman.

Ia juga menyampaikan dalam amanatnya berdurasi enam menit empat detik bahwa Pramuka PPM Babussalam tahun ini dipercaya mewakili Langkat dan Sumatera Utara bergabung dengan Pramuka se-Indonesia di Kalimantan Selatan. “Kendati kita belum bisa berbuat maksimal di sana, namanya juga proses pendidikan, tentu dapat ditingkatkan di masa-masa yang akan datang.”

Hilman juga menyampaikan bahwa tanggal empat (sayang ia tidak menyebutkan bulan berapa) Gudep PPM Babussalam Tanjung Pura akan berangkat menimba ilmu di lima negara Asia Tenggara, di mulai dari Vietnam dan berakhir di Malaysia dan Singapore. Oleh karena itu Hilman meminta kepada Anggota Pramuka yang nantinya berangkat ke sana bisa menjaga nama baik Pondok (Madrasah), Orang Tua, Negara dan Agama tentunya.

“Ke depan mari kita tingkatkan persatuan dan kekompakan,” ujarnya mengoreksi kelemahan-kelemahan yang ada sekarang.

Upacara terakhir yang ditunggu-tunggu adalah prosesi penyiraman air kembang kepada semua anggota yang telah dilantik. Prosesi ini seperti prosesi ruwatan pada acara perkawinan dalam adat Jawa. Satu persatu Santri dan Santri Wati berjongkok di depan ember yang berisi air bunga, kakak-kakak pembinanya menyiramkan air bunga itu di kepala hingga tubuh mereka.

Ada kelucuan yang terjadi di sana, di mana kakak pembinanya melakukan penjailan saat menyiramkan air bunga, mereka mencampurnya terlebih dahulu dengan garam, ada pula dengan abu bekas api unggun. Kendati mereka terlihat risih namun mereka tetap patuh menjalani prosesi ini dengan penuh keceriaan.

“Kak Uden ada dendam yang terpendam nampaknya ini,” celetuk salah seorang Santri dalam kelakarnya, Uden pun menanggapinya dengan kelakar pula, “Kan lebih baik pake garam ketimbang pake telur busuk,” ujar Uden sambil terus menambahkan garam kedalam cangkir yang airnya akan disiramkan. [y]


Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh