[Meulaboh| Muhammad Yakub Yahya]  Saat kedatangan Menteri Agama RI dan rombongan ke komplek STAI (Sekolah Tinggi Agama Islam), ada satu sesi acara seremoni yang diamanahkan pada Pengurus Sanggar STAI (18/2), yakni tarian Aceh.

Sebelum Menteri Agama Dr (Hc) Suryadharma Ali MSi temu kader di Aula SMK, dan sesudah temu dengan para tokoh Aceh di Pendopo Bupati Aceh Barat, kunjungan ke kampus PT (yang akan segera dalam tahap penegerian), yang terletak di Jalan Sisingamangaraja, yaitu arah ke Sungai Mas Aceh Barat itu, disambut dengan lagu Aceh dan tarian khas lazimnya untuk penyambutan tamu istimewa.

“Ya, istri saya, Ustadzah Irmayani SPdI, yang sebelumnya mengurus Sanggar TPQ Plus Baiturrahman, kini membantu melatih dan membina Sanggar STAI yang kampusnya diketuai oleh Dr Syamsuar Basyariah MAg ini,” ujar Ustadz Andi Syahputra SPdI MPd, suami Ustadzah Irma (panggilan kami saat aktif di Banda Aceh).

Andi (sapaan untuk Andi Syahputra) juga selalu dampingi Ketua STAI baik ada kadatangan Menteri dan tamu lainnya, maupun dalam keseharian, di samping mengajar dan guru di SMA Negeri 1 Meulaboh. Saat mengambil S2 pun, Andi aktifkan diri mengajar di Baiturrahman, yang sempat diangkat menjadi Kabag Pengajaran (Pjs).

Ustadz Andi yang bisa bahasa Inggris itu asli Meulaboh dan istrinya putri Montasik. Saat aktif kedua-duanya di Banda Aceh, sebelum mengajar di Meulaboh dan jadi tenaga pengajar (juga Humas) di STAI, Irmayani aktif di Sanggar IAIN Ar-Raniry juga.

Tim asuhannya yang bersama Sanggar TPQ Plus Baiturrahman itu, tentu bersama juga dengan sejumlah kebolehan anak-anak lainnya, sering dikirim untuk musabaqah dan even di luar masjid, termasuk (tampilan tarian) saat Pelantikan Pengurus DPWBKPRMI Aceh di Anjong Mon Mata, beberapa tahun silam.

Salah satu misi TPQ (Direktur yang juga pernah di KUA) ialah mengikat Ustadz-Ustadzah yang seiya sekata untuk tidak hanya ketemu dalam ajar mengajar, tapi bisa ke jenjang perkawinan. Daripada diambil orang, atau mengambil anak orang, bagus juga sesama kita yang sudah diseleksi ini kita jodohkan saja.

Lalu, pernikahan antara Ustadz dan Ustadzah TPQ Plus (baik sudah nikah lalu bergabung, atau pernah bergabung lalu nonaktif karena pindah, sibuk, atau kuliah) hingga 2014, sudah sekitar 14 pasang. Termasuk santri dengan santri yang saat menikah sudah sarjana, tapi sebelumnya pernah satu lembaga. Diawali Sayed Muhammad Husen dengan Nur Ismi Noerdin (alm), dan Muhammad Yakub Yahya dengan Yuliana.

Dan, pasangan Andi dan Irma merupakan yang ke 11 antara Ustadz-Ustadza. Mereka kini menetap di Meulaboh, rumahnya dekat dengan Lapangan Tugu (dekat tower Telkom) tempat Menag lepaskan kontingen gerak jalan. “Jika saya menangkan hadiah, saya tak bawa pulang ke Banda, janjian, tapi saya kasih ke Ustadz Andi-Irma, sebagai syukuran dan kenangan. Namun, belum ada rezeki saya, usai kupon ditarik. Jadi saya kasih kenangan yang lainnya…” kenang saya saat balik ke Banda (malam Kamis, 19/2). [lia]