Ratusan aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat upacara peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) ke-79 Kementerian Agama.
Di Aceh Barat, upacara HAB tahun ini berlangsung di halaman Bupati Aceh Barat, Jumat 3 Januari 2025.
Sekretaris Daerah Kabupaten Aceh Barat, Marhaban SE saat bertindak sebagai Inspektur Upacara dan membaca sambutan Menteri Agama menyampaikan, Indonesia, negara besar dengan 17.508 pulau, 1.340 suku bangsa, 715 bahasa daerah, dan beragam agama, bisa hidup berdampingan dengan rukun dan damai, membentuk harmoni dalam zamrud khatulistiwa.
Ia menjelaskan, salah satu tugas terpenting Kementerian Agama, di samping bimbingan kehidupan beragama dan sarana peribadatan, adalah peningkatan kualitas pendidikan agama dan keagamaan pada semua jalur, jenjang, dan jenis pendidikan.
Menurutnya, pendidikan adalah tumpuan masa depan bangsa yang harus difasilitasi dengan sistem pendidikan berkualitas dan terjangkau. Proses pendidikan akan menghasilkan sumber daya manusia unggul dalam karakter, penguasaan sains, teknologi, literasi, dan memiliki kepedulian sosial.
“Anak-anak dan peserta didik yang sehat, cerdas, dan berakhlak mulia adalah modal kekuatan bangsa dalam mengarungi percaturan global,” tambahnya.
Selain itu, pemberdayaan ekonomi umat juga menjadi konsentrasi Kementerian Agama. Ini dilakukan dalam upaya mewujudkan asta cita pemerintah dan mengentaskan kemiskinan.
Hal itu antara lain dilakukan Kementerian Agama melalui program Kemandirian Pesantren, pengembangan ekosistem ekonomi haji, serta optimalisasi pemberdayaan tata kelola zakat, wakaf, dana punia, dan gerakan filantropi lainnya.
Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Barat, H Abrar Zym SAg MH mengucapkan terimakasih kepada Pj Bupati Aceh Barat, forkopimda dan semua pihak yang telah menyukseskan peringatan HAB ke-79.
Abrar menjelaskan, kekayaan Indonesia dibuktikan dengan kerukunan umat. “Satu Indonesia ada enam agama, maka dengan enam agama itu kita jadi tenteram. Silahkan taat dengan agama masing-masing, tetapi tetap satu Indonesia,” pesannya.
Abrar berharap, sebagaimana harapan Menteri Agama, Indonesia menjadi contoh dan model bagi negara-negara lain dengan banyak agama. Tidak ada perang saudara tidak ada keributan, namun hidup rukun aman dan damai.
“Alhamdulillah di Aceh Barat tingkat kerukunan aman. Kita terus melaksanakan pemantapan moderasi beragama, baik bagi tokoh agama, tokoh masyarakat di desa-desa hingga tingkat mahasiswa,” pungkasnya. []