[Takengon | Darmawan/Bunda Purnama] Salah seorang siswa Raudhatul Athfal yang berpakaian polisi mengumandangkan adzan pada acara pagelaran seni tingkat Raudhatul Athfal (RA) yang diselenggarakan oleh Ikatan Guru Raudhatul Athfal (IGRA) Kabupaten Aceh Tengah , Kamis (22/5/14) di Gedung Olah Seni ( GOS) Takengon cukup menarik perhatian masyarakat dan para orang tua yang menyaksikan acara tersebut.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah Drs. H. Hamdan, MA dalam sambutannya mengatakan sangat mendukung kegiatan pagelaran seni RA sebagai ajang silaturahmi guru Ra dan wali murid se kab. Aceh Tengah.
"Ajang ini juga merupakan sarana untuk mengasah bakat minat anak-anak RA yang Insya Allah nantinya akan menjadi pemimpin- pemimpin negeri ini," ujarnya.
Hadir dalam acara tersebut sekretaris daerah kabupaten Aceh Tengah Drs. M. Taufik, MM. Dalam arahannya sangat mengapresiasi kegiatan pagelaran seni, beliau menyebutkan bahwa kegiatan seni tidak lantas menjadikan seseorang akan menjadi seniman tetapi seni akan mampu merangsang kreativitas seseorang untuk berinovasi apapun nanti keahlian seseorang.
Ketua panitia, Erni Dalila, A. Ma melaporkan kegiatan yang telah dilakukan rutin setiap tahun sejak 2009 ini diikuti oleh 30 RA dengan jumlah murid sebanyak 678 orang.
Kegiatan yang ditampilkan berupa pembacaan asmaul husna, puisisasi kadungan Al-Qur’an, drama, tari-tarian tradisional, dan lagu – lagu islami. Penampilan murid – murid RA dengan berbagai corak dan warna busana daerah menjadi daya tarik tersendiri dalam acara ini.
Tarian yang cukup mendapat perhatian dari penonton adalah tarian kuda lumping yang dibawakan oleh RA Al-Muhajirin I yang beralamat di Kecamatan Jagong Jeget. Hal ini menunjukkan kebhinekaan masyarakat Aceh Tengah yang dihuni bukan saja oleh penduduk pribumi yaitu suku Gayo melainkan berbagai suku bangsa di Indonesia tetapi tetap rukun dan bersatu. [x]