[Karang Baru │ Muhammad Sofyan] Jum`at (19/2), Drs. H. M. Daud Pakeh, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Ka. Kanwil Kemenag) Aceh bertindak selaku Khatib di Masjid Nurul Hasanah Tanah Terban Aceh Tamiang. Mengawali Khutbahnya Daud Pakeh membacakan ayat 15 dan 16 surat Al-`Alaq: "Ketahuilah, sungguh jika Dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan lagi durhaka."

Dalam ayat ini Allah menggambarkan bagaimana tindakan-tindakan Abu Jahal yang menggau dan menghalangi Nabi Muhammad SAW dalam menyiarkan Agama Islam. Namun ayat ini bukan hanya untuk Abu Jahal saja tetapi untuk semua manusia.

Ternyata bahwa perbuatan manusia dalam kehidupan sehari-hari dikendalikan oleh otak yang ada dalam ubun-ubunnya, termasuk kebohongan-kebohongan yang dilakukan oleh setiap manusia yang bertanggung jawab adalah ubun-ubunnya. Yakni otak besar yang dibungkus tulang tengkorak.

Para Ahli menemukan bahwa energi paling banyak digunakan oleh seorang manusia adalah saat ia berbohong. Ketika seseorang berbohong maka otaknya akan terus bekerja kendatipun ia dalam keadaan tidur. Orang yang melakukan satu kebohongan maka ia akan melakukan kebohongan-kebohongan yang lain untuk menutupi kebohongannya itu.

Manusia itu memiliki otak kanan dan otak kiri, otak kiri berfungsi merekam segala aktifitas, memikirkan keuntungan-keuntungan sedangkan otak kanan berisikan kasih sayang, etika dan estetika. Namun manusia lebih banyak menggunakan otak kirinya dari pada otak kanannya. Segala persolan dalam kehidupan kita saat ini akibat sala dalam pola pendidikan kita selama ini, kita lebih banyak mendidik anak-anak kita menggunakan otak kiri dari pada otak kanannya.

Banyak kejahatan yang terjadi dalam masyarakat karena banyak orang yang hanya menggunakan fungsi otak kirinya saja, sehingga angka-angka dalam perhitungannya (keinginan dan keinginan) apabila tidak tercapai maka akan terjadilah sebuah kejahatan. Apabila ia menggunakan otak kanannya yang berisikan etika (akhlak), estetika (Seni) dan rasa kasih sayang maka kejahatan itu takkan pernah terjadi.Untuk menggerakkan fungsi otak kanan inilah perlu adanya pembentukan karakter sejak dini, oleh karena itu berhati-hatilah dalam pendidikan anak-anak kita.

Menurut hasil penyelidikan para ahli bahwa bayi dalam kandung pada usia 5-6 bulan pendengarannya sudah berfungsi dengan baik, ia sudah bisa membedakan suara ayah dan ibunya.

Menurut beberpa ahli dari dunia barat menyatakan bahwa mendengarkan musik klasik kepada bayo dalam kandungan akan meningkatkan kecerdasannya, dalam Islam kita punya cara yang lain yakni memperdengarkan bacaan ayat suci Al-Qur-an.

Al-Qur-an itu luar biasa, Allah menurunkannya sebagai obat, yakni obat sebagai pembetukan karakter manusia.Masa untuk mengaktifkan otak yang normal itu adalah pada usia maksimal 12 tahun karena itu pada masa anak-anak usia TK/RA, SD/MI itu adalah masa paling efektif pembentukan karakter anak.

Untuk mengendalikan ubun-ubun yang menjadi pengendali organ tubuh yang lainnya Allah menurutkan sesuatu, yaitu Shalat, pada waktu-waktu Shalat itu adalah waktu terbaik untuk menyupali darah dalam jumlah yang lebih banyak ke otak dan itu terjadi ketika kita sujud.

Dalam kondisi biasa otak hanya mampu menyuplai 20 % darah ke otak, pada saat sujud suplainya menjadi lebih banyak.Ketersidaannya darah di otak akan menyebabkan fungsi otak itu baik sehingga mengurangi resiko terkena suatu penyakit. Oleh karena itu kalau ingin memaksimalkan fungsi otak, mengurangi resiko terserang suatu penyakit, perbaikilah shalat.

Demikianlah antara lain isi khutbah Drs. Daud Pakeh di Masjid Nurul Hasanah Aceh Tamiang di sela-sela Kunjungan Kerjanya di Tamiang. [yyy]