Rizqia MaulidaTelevisi merupakan salah satu media yang paling efektif untuk menyebarkan pengaruh pada audiensinya, tidak hanya bagi orang tua, tapi juga bagi remaja bahkan anak-anak yang sedang berkembang. Tidak dapat disangkal siaran televisi mempunyai pengaruh positif dan ada juga negatif, sehingga besar atau kecilnya tayangan di televisi tersebut berpengaruh pada tumbuh kembang anak maupun remaja, baik dari segi psikologis anak maupun dari segi lainnya.
Remaja merupakan individu yang sedang mencari jati diri, dan merupakan salah satu audien dari segi umur yang mudah terkena pengaruh tayangan televise baik positif maupun negatif dari apa yang ditayangkan pada televisi tersebut.
Tayangan yang buruk setidaknya membawa pengaruh apatis (Kurangnya emosi, tidak peduli) bagi remaja. Sementara salah satu dampak positifnya adalah remaja lebih open minded terhadap perkembangan dunia, karena siaran televisi juga merupakan media informasi mengenai perkembangan dunia sehingga yang jauh merasa dekat dan mengetahui informasi atau hal–hal yang up to date.
Namun saat ini, tidak jarang tayangan televisi cenderung membuat remaja lebih mementingkan segala hal tentang dirinya sendiri ketimbang lingkungan sosialnya (egoisme). Televisi mengajak mereka untuk memikirkan bagaimana penampilan mereka, bagaimana cara menarik perhatian lawan jenis, atau betapa bahagianya menjadi selebritis, sementara diuar itu seperti persoalan pendidikan atau lingkungan tidak menjadi prioritas malah cenderung diabaikan.
Dengan demikian remaja akan apatis terhadap lingkungan sekitarnya dan akan lebih cenderung memikirkan diri sendiri. Dampak lainnya siaran televise bagi remaja adalah dapat membuat remaja menjadi additive (kecanduan) hingga lalai dari tugas yang lebih prioritas dan juga menimbulkan sifat pasif dan konsumtif pada remaja yang diakibatkan pengaruh iklan maupun tanyangan televise lainnya yang telah begitu memanjakan penonton khususnya dengan kemampuan visual dan audionya. Semua telah ditampilkan dengan sangat menarik sehingga mereka tidak perlu berbuat apa-apa lagi selain duduk manis sambil menonton televisi. [Rizqia Maulida, S.Psi (Anggota DWP Kemenag Aceh Utara)/y]