Meureudu – Berikut berita dari Usman Hujri SPdI, Waka Kesiswaan MAN 2 Sigli (lokasi di Meureudu) kepada kita.
Bupati Pidie Jaya menambah jerih payah para imam, khusus imum (imam) meunasah dari Rp 500.000 menjad Rp 700.000, supaya para imam menasah dapat mengadakan pengajian kepada anak-anak sesudah maghrib.
Namun kenyataannya di lapangan banyak imam meunasah tidak melakukan kegiatan tersebut, sehingga program dan harapan Bapak Bupati tak tercapai.
Padahal program Bapak Bupati Pidie Jaya sama dengan program program Gubernur Aceh yang dicanangkan beberapa bulan lalu, dan sama dengan program Menteri Agama Dr Suryadharma Ali MSi yang mencanangkannya secara resmi dua tahun lalu.
Sekali lagi, namun kenyataannya di lapangan banyak daerah baik kota maupun desa, program ini tidak dijalankannya.
Padahal tujuan Gubernur Aceh dan Bupati Pijay adalah ingin mengembalikan citra orang Aceh dahulu, yang adakan beuet lheueh meugreb (mengaji ba’da maghrib).
[Usman Hujri SPdI 085260136163, Waka Kesiswaan MAN 2 Sigli (lokasi di Meureudu)/y]
[foto peserta jurnalistik/kehumasan/protokoler sedang ikuti praktek keprotokolan dan ilustrasi beuet ba’da maghrib]