[Kota Lhokseumawe | Rahmat Muliadi] Pelantikan Kepala Madrasah (Kamad) dalam Lingkungan Kankemenag Kota Lhokseumawe dilaksanakan pada Senin (24 Februari) di Aula MPU Kab. Aceh Utara.
Pelantikan pejabat ini bermaksud untuk mengisi beberapa kekosongan jabatan dalam lingkungan Kankemenag Kota Lhokseumawe.Adapun pejabat-pejabat yang dilantik adalah sebagai berikut:
1. Abdul Razak, S.Ag sebagai guru muda/ Kepala pada MAN Lhokseumawe.
2. Fadhli Cut Ahmad, S.Ag sebagai guru madya/ Kepala pada MTsN Punteuet Kota Lhokseumawe.
3. Nurlaila, S.Ag, M.Pd sebagai guru madya/ Kepala pada MTsS Darul Ulum Kota Lhokseumawe.
4. Mishbahuddin, S.Ag sebagai guru madya/ Kepala pada MIN Blang Mane 2 Kota Lhokseumawe.
5. Asmiatun, S.Ag sebagai guru madya/ Kepala pada MIS Banda Masen Kota Lhokseumawe.
6. Rosnidar, S.Ag sebagai Pengawas Pendidikan Agama Islam pada sekolah tingkat TK/SD dilingkungan Kantor Kementerian Agama Kota Lhokseumawe.
Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Lhokseumawe Drs Taufiq Abdullah, dalam sambutannya pada pelantikan Kepala Madrasah dan Pengawas mengatakan bahwa mutasi yang dilaksanakan pada hari ini merupakan mutasi untuk mengisi beberapa kekosongan jabatan.
Jabatan seperti yang pernah saya sampaikan sebelumnya, bukan merupakan warisan atau pusaka. Jabatan itu merupakan amanat, amanat dari pemerintah kepada aparatur pemerintah untuk dilaksanakan. Jadi jika jabatan tersebut diambil maka jangan marah dan stress. Dan jika jabatan diamanatkan maka kerjakanlah dengan sebaik-baiknya.
Dalam kesempatan ini juga, beliau mengatakan bahwa keberhasilan suatu lembaga pendidikan bukan hanya didasarkan pada output siswa yang lulus saat UN, tapi harus bisa bersaing hingga ke jenjang Universitas. Sehingga outcome-nya siswa tersebut harus dapat bersaing dengan siswa yang lainnya dan dapat masuk ke universitas yang besar seperti UI, IPB, ITBUGM dan lainnya. Untuk mencapai itu semua tentunya butuh sumberdaya manusia yang baik dan cakap.
Selama ini ketika ada sekolah baru dibuka, para orangtua menawarkan anaknya untuk honor di lembaga tersebut. Sehingga proses perekrutan guru untuk sekolah tersebut terisi oleh guru honor. Hal ini berdampak pada kualitas sekolah tersebut. Oleh sebab itu perlunya dilakukan upgrading, penataran dan training terhadap guru baik yang PNS maupun honor agar lebih kompeten dalam mendidik siswa. [y]