Selaku Bunda Inklusi Provinsi Aceh, Ketua DWP Kemenag Aceh, Ny Nurlaili Azhari mengajak semua pihak harus terus berupaya untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang madrasah inklusif dan harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif tanpa ada perbedaan.
Hal tersebut disampaikan Nurlaili pada acara pelantikan Forum Pendidik Madrasah Inklusif (FPMI) dan Pengukuhan Bunda Inklusi Kabupaten Aceh Tengah, bertempat di Gedung PLHUT Aceh Tengah, Jumat, 24 Januari 2024.
Madrasah inklusif adalah suatu konsep pendidikan yang memadukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak lainnya dalam satu lingkungan belajar.
Madrasah inklusif bukan hanya sekedar tempat belajar, tetapi juga sebagai wadah untuk memupuk nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan empati.
"Dalam madrasah inklusif, anak-anak dapat belajar dari perbedaan dan mengembangkan kemampuan sosial mereka," ujar Nurlaili.
Namun menurut Nurlaili, masih banyak tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan madrasah inklusif. Salah satunya adalah kurangnya kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya inklusif dalam pendidikan. Untuk itu perlu adanya Forum Pendidik Madrasah Inklusif dan Pengukuhan Bunda Inklusi sesuai dngan PMA no 1 Tahun 2024 tentang Madrasah Inklusif.
Nurlaili mengajak semua pihak untuk terus berupaya dalam mewujudkan madrasah inklusi yang sebenar-benarnya.
"Mari kita bekerja sama untuk menciptakan lingkungan belajar yang inklusif, mendukung, dan memupuk nilai-nilai kebersamaan, toleransi, dan empati," ajak Nurlaili
Ia juga mengajak semua Bunda Inklusi Kabupaten/Kota yang sudah dilantik untuk segera menyiapkan diri dalam mendukung pendidikan yang bermutu.
"Karena istri pegawai juga memiliki tanggung jawab untuk memajukan dunia pendidikan terkhusus pada Kementerian Agama," pesan Nurlaili.[]