Banda Aceh-KemenagNews (13/3/2013) Di ujung peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, mari kita amalkan dan teladani beberapa sisi lain dari kehidupan Rasulullah SAW. Yang rujukannya di era digital seperti hari ini, sangat mudah untuk kita akseskan. Misalnya lewat alamat www.okezone.com, dan kita mencari sejumlah Sirah Nabi (Sirah Nabawiyah), maka akan hadir ratusan model dan jilid buku yang membedah kehidupan Nadi Akhir Zaman itu. Demikian pengantar kultum (kuliah tujuh menit), bersama Ustadz H. Akhyar, MAg, mewakili Kakanwil, Kemenag di Mushalla Al-Ikhlash Kanwil Kemenag Aceh (Rabu, 13/3).Nabi dekat dengan Allah, ini yang pertama. Sehingga Sunnahnya semisal Shalat Dhuha, Shalat Malam, dan Puasa Senin dan Kamis, itu ajang mendekatkan diri kepada Allah. Ibadah itu juga sebagai wadah untuk menyelesaikan urusan harian Nabi sepanjang hidup. Jadi, bukan dengan mengandalkan dukun atau kehebatan makhluk-Nya, sebagaimana tingkah polah umatnya hari ini. Demikian lanjutan ceramah H. Akhyar, Kasubbag Inmas (Informasi dan Humas) Kanwil Kemenag Aceh.Lanjutnya, Nabi dekat umat, bahkan sangat dekat, sehingga jika ada yang bertanya, di mana rakyat ingin dan mudah menjumpai Nabinya, Rasulullah menjawab, bahwa Baginda mudah didapati di kalangan faqir miskin dan anak yatim. Jadi, umat Muhammad yang baik itu, bukan yang sulit dijumpai, apalagi dia di mall, hotel, ruang VIP, dan kantor yang mewah itu. Ini yang kedua, dekat dengan rakyat. Bahkan di akhir hayat Nabi memanggil umatnya. Dan andai boleh sakitnya sekarat umatnya dipikul sendiri oleh Rasulullah, sungguh Beliau akan memikulnya. Dan ini pula yang dimintai oleh Nabi sama Izrail, saat sakaratul maut, pada Rabiul Awal, tahun 13 Hijriah.Ketiga, sambung Ustadz Akhyar yang baru mendampingi Kakanwil Kemenag Aceh dari Sumut dan Simeulue pekan lalu, bahwa Nabi dekat dengan keluarga, dengan anak dan istri-istri. Inilah di antara alasan, kenapa kita mengagungkan kelahiran Nabi, kenapa kita menjadikan Baginda sebagai suri teladan sepanjang hidup, dalam beragam aspek kehidupan.Soal pelayanan, Rasulullah jadi idola dan contoh yang sangat mulia. Beliau tidak menunda janji dan tak mengecewakan rakyatnya. Dia (Muhammad SAW) menuju dan pulang ke dan dari masjid tiap hari, melewati rute yang berlainan, meski agak jauh. Supaya Beliau bisa menyapa dan menatap serta menyelesaikan soalan-soalan hidup umatnya, masya Allah. Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam, amin. [yakub]