[Peureulak | Jamal]   Mushalla MTs Taman Fajar Peureulak Kabupaten Aceh Timur yang mulai dibangun sejak awal tahun 2012 hingga saat ini belum ada perubahan alias belum tersentuh, gedung yang berlokasi di komplek madrasah tersebut hingga kini belum selesai pembangunannya.

Sanusi,S.Pd.I selaku kepala madrasah setempat, Kamis (22/5) membenarkan hal tersebut. “Untuk pembangun mushola yang sedang dilaksanakan itu hanya mengandalkan dana swadaya masyarakat melalui iuran siswa-siswi dalam program (sejum’at seribu) namun hingga sekarang belum rampung pembangunannya,” bebernya.

Ditambahkannya, terhambatnya pembangunan musholla itu karena faktor kekurangan anggaran serta salah perhitungan budget bahan, yang mana harga bahan saat mula dibangun dulu berbeda dengan harga yang berlaku saat ini.

“Kita tengah menuju tahap pembangunan rangkaian kuda-kuda bagian atap, sementara pondasi, dinding telah rampung semua. Nah untuk kayu dulu kami hitung hanya Rp.3 juta sementara sekarang harganya sudah Rp.4,5 juta,” kata Sanusi.

Maka dari itu, pihaknya saat ini tengah mencari solusi pendanaan agar musholla yang mulai dibangun pada Februari 2012 lalu ini bisa dirampungkan sesuai dengan desain dan fungsi yang diinginkan. ‘’Kita telah coba cari informasi serta siap menerima bantuan dari siapapun untuk bisa mendapatkan dana tambahan agar musholla bisa terus dilanjutkan pembangunannya,” tuturnya.

Musholla MTs Taman Fajar yang berukuran 12 × 12 meter persegi ini menurut pihak sekolah tidak terlalu besar. Karena itu mereka turut melibatkan warga sekitar sekolah agar mau memberikan bantuan baik moril maupun materil agar pembangunan musholla tetap berlanjut.

“Dengan begitu pembangunan musholla dapat sesegera mungkin terlaksana dengan cepat, supaya siswa-siswi tidak perlu lagi kita bawa ke mesjid saat melakukan praktek serta beribadah,” terangnya.

Ditambahkan Sanusi, selama ini jika siswa-siswi melaksanakan praktek dibidang keagamaan terpaksa kita bawa ke Mesjid, sementara jarak Lokasi lokasi Mesjid dengan sekolah ini sangat jauh, disamping itu juga melintasi jalan lintas negara yang sudah tentu sangat besar resiko bagi siswa-siswi saat melintasi jalan lintas negara tersebut dengan kejadian laka lantas pastinya.

“Jadi jika pembangunan mushola bisa rampung secepatnya otomatis amal ibadah serta kegiatan praktek keagamaan para siswa-siswi bahkan siapapun yang telah memberikan bantuan untuk pembangunan musholla ini bisa diterima oleh Allah SWT, dan terus mendapatkan rezeki yang berlimpah,” pungkasnya

“Memang benar hingga saat ini pembangunan sudah termakan biaya ±180 juta, sementara total kebutuhan mencapai 460 juta, harapan kami hendaknya ada perhatian dan bantuan dari kita semua agar mushalla tersebut secepatnya dapat difungsikan,” tutup Sanusi. [y]