[Takengon | Ahmad Dardiri Chusain] Hampir tidak ada lembaga pendidikan milik Kementerian Agama yang sarana dan prasarananya tersedia mutlak dari pemerintah. Baik pada tingkat Raudhatul Athfal (RA), Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madarasah Aliyah (MA), pesantren/dayah dan bahkan perguruan tinggi.
Selalu ada saja peran serta masyarakat dalam mewujudkan lembaga pendidikan ini dari segi materil maupun moril. Sehingga keberadaan lembaga pendidikan di bawah naungan “Ikhlas beramal” ini tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat, karena di sana ada wakaf umat berupa fisik dan non fisik yang selalu terpatri dalam amal jariah dan ilmu yang bermanfaat serta diamalkan oleh para stakeholder lembaga pendidikan itu.
Seperti disampaikan Drs. Marjan Kepala Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Alur Kumer saat mendampingi para siswanya mengikuti seleksi Porseni yang diadakan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Tengah Selasa, 25 Februari 2014 di MAN 2 Takengon.
Ia mengatakan bahwa untuk menambah areal tanah MTsS Arul Kumer ia bekerjasama dengan komite mengadakan penambahan lahan seluas 600 M2. Sehingga luas tanah bertambah dari 3000 M2 menjadi 3600 M2.
“Penambahan lahan ini berkat amal jariah keluarga besar Kementerian Agama Aceh Tengah dan masyarakat Alur Kumer, dan tanah sebelumnya yang 3000 M2 itu juga merupakan sumbangan dari berbagai kalangan” ujar Marjan memerinci.
Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa harga permeternya Rp 42.500, sumbangan pun sudah mengalir untuk membayar tanah itu. “Dari Kemenag Aceh Tengah menyumbang lima juta rupiah, disusul Drs. M. Syahri (Kasi Pendidikan Madrasah) sebelas juta rupiah, Ketua Darma Wanita Kemenag Aceh Tengah Raudhah, S.PdI tiga juta enam ratus ribu rupiah dan tidak ketinggalan dari para guru dan pegawai di bawah naungan Kemenag Aceh Tengah juga ikut menyumbang,” kata Kepala Madrasah yang sering diminta menjadi penceramah dan khatib Jumat.
Dengan bertambah luasnya lahan madrasah ini, ke depan akan mudah bila ada penambahan ruang belajar atau fasilitas lainnya. Karena madrasah yang terletak di daerah terpencil ini masih banyak membutuhkan bangunan dan berbagaai fasilitas untuk meningkatkan pelayanan dan mutu pendidikan, apalagi antusias masyarakat menyekolahkan di madrasah ini setiap tahun terus meningkat.
“Ya, saya harap ada perhatianlah dari Kemenag atau pun Pemda untuk terus menambah fasilitas madrasah ini, “ ujar Marjan yang juga akan segera mengsertifikatkan tanah yang baru dibelinya itu. [y]