Bireuen (Bangkit Budi/ Frz)— Dalam rangka melatih jiwa wirausaha muda madrasah, MIN 8 Bireuen di Gandapura menggelar kegiatan market day jajanan nusantara. Kegiatan berlangsung Rabu (26/10/2022) di halaman madrasah tersebut.
Kegiatan yang mengusung tema "menuju generasi terampil, jujur, kreatif dan inovatif dalam berwirausaha," diikuti sejumlah siswa dari kelas IV, V dan VI serta guru dengan menggelar 13 lapak pajangan, yang masing-masing lima, empat, empat, dan dua lapak.
Kepala MIN 8 Bireuen, Drs Yusri MA mengatakan sangat mendukung kegiatan tersebut yang merupakan salah satu program kerja bidang kewirausahaan madrasah. Selain itu katanya, kegiatan ini juga bertujuan untuk melatih jiwa wirausaha muda peserta didik.
“Market day dapat melatih keberanian, kecepatan menghitung, dan kerjasama dalam tim saat menghadapi pembeli. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan, sehingga dapat mewujudkan madrasah hebat madrasah bermartabat," ungkap Yusri.
Maryati SPdI, selaku ketua panitia pelaksana menjelaskan kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka realisasi program kerja bidang kewirausahaan madrasah.
Para peserta didik lanjutnya, bertugas sebagai penjual pada masing-masing lapak. “Mereka sangat antusias dalam mengikuti acara. Ini dilihat dari kesiapan makanan dan barang yang dijual sangat beraneka ragam, dan Alhamdulillah semua jajanan nusantara di market day kali ini terjual habis," kata Maryati.
Adapun jenis makanan yang dijual di antaranya timpan balon, tahu isi, kacang ijo, mie lidi, donat paha ayam, timpan u, pisang cokelat, bakwan, putu ayu, dan masih banyak lagi.
Selain jajanan nusantara, kegiatan kali ini juga menampilkan hasil karya atau kerajinan dari peserta didik, seperti gelang manik, tempat pensil, kerajinan dari stik eskrim, dan lain-lain, jelas Maryati.
Sementara itu, pengawas madrasah, Hanafiah SAg MA yang turut hadir dan memberikan sambutan, menyampaikan mendukung dan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini.
"Alhamdulillah MIN 8 Bireuen sebagai salah satu madrasah unggulan dapat membuat acara seperti ini dikarenakan sekarang sedang viral berita terkait makanan yang tidak sehat,” katanya.
Berdasarkan pengamatan dan wawancara yang dilakukannya dengan peserta didik yang menjual jajanan nusantara, makanan yang dijual semuanya dibuat secara mandiri dan tidak menggunakan bahan pengawet.
Menurutnya, makanan seperti ini sangat sehat untuk dikonsumsi. Ia berharap, ke depan kegiatan seperti ini dapat terus digalakkan dan dilaksanakan pada tiap semester sehingga dapat juga memotivasi para siswa.