[Kota Langsa | Uci] Menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sebenarnya merupakan hal yang sederhana. Bentuk persahaban antara makhluk hidup dengan manusia adalah dengan menciptakan apotik hidup mulai dari yang terkecil yaitu lingkungan sekolah. Guru dan Juga muri-murid MI Al Ashriyah memanfaatkan perkarangan sekolah yang tidak terpakai dengan menanam beberapa macam tumbuhan apotik hidup, Jahe, Kunyit, kencur, Lengkuas, Sere, Daun Siri dan juga Jeruk Nipis.
Masyarakat modern cenderung berfikir ilmiah. Arti kata, masyarakat baru akan tersugesti dengan penjelasan ilmiah di balik fakta itu. Uniknya semua tanaman itu di tanam dan di rawat sendiri oleh seluruh murid-murid MI Al Ashriyah.
Tumbuhan yang di tanam berasal dari tumbuhan yang sudah familiar di kalangan masyarakat, tetapi masih ada juga masyarakat yang tidak faham dan mengetahui khasiat dari tumbuhan tersebut ungkap Nurul Fitriani, S. Pd I selaku Guru SAINS di MI Al Ashriyah.
Ide munculnya penanaman apotik hidup ini oleh Ibu Hj. Nonarita, S. Ag selaku kepala MI Al Ashriyah, dengan tujuan mendidik generasi muda agar melestarikan pengobatan tradisional dan bertanggung jawab dengan tanaman yang ditanam nya.
Karena itu sekolah sangat gencar dalam mengkampanyekan program apotik hidup di lingkungan sekolah, disamping murid belajar secara teori murid juga langsung mempraktekan nya d lapangan. Methode pembelajaran seperti ini sangat efektif dengan harapan mereka mampu mengaplikasikannya di rumah. (d/y)