CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Menteri Ekraf Serahkan Penghargaan untuk Kakanwil Kemenag Aceh

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 180
Sabtu, 30 Agustus 2025
Featured Image
Menteri Ekraf RI, Teuku Riefky Harsya menyerahkan penghargaan Serambi Ekraf Awards 2025

Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya menyerahkan penghargaan kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Azhari pada malam puncak Anugerah Serambi Ekraf Awards 2025 di The Pade Hotel, Banda Aceh, Jumat, 29 Agustus 2025.

 

Serambi Ekraf Awards 2025 merupakan anugerah dari harian Serambi Indonesia bagi kreator dan inovator ekonomi kreatif di Aceh. Azhari sendiri mendapatkan penghargaan sebagai penggagas wakaf produktif berbasis ekonomi kreatif.

 

Teuku Riefky Harsya berharap, penghargaan ini menjadi penyemangat bagi para kreator di Aceh untuk terus berinovasi, melahirkan karya-karya berdampak luas, dan memperkuat peran ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional yang dimulai dari Aceh.

 

Menurutnya, ekonomi kreatif tumbuh pesat di tengah perlambatan ekonomi global dan telah terbukti menjadi mesin baru pertumbuhan nasional.

 

“Aceh punya modal besar. IPM 2024 sebesar 75,36 menempatkan Aceh di peringkat ke-11 nasional, tertinggi di luar Jawa. Ini menandakan SDM kita siap menggerakkan ekonomi berbasis kreativitas,” ujarnya.

 

Sementara Pemimpin Redaksi Harian Serambi Indonesia, Zainal Arifin M Nur mengatakan, Serambi Ekraf Awards 2025 merupakan upaya Serambi dalam menggali dan mengangkat potensi ekonomi kreatif di Aceh. Menurutnya, kreativitas lokal merupakan kekuatan besar yang perlu terus didorong dan difasilitasi.

 

Sebagai Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Azhari dinilai berhasil membuktikan bahwa wakaf bisa menjadi instrumen pemberdayaan ekonomi umat yang sangat menjanjikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

 

Azhari meyakini bahwa aset wakaf yang selama ini pasif bisa digerakkan menjadi unit-unit usaha yang dinamis, bisa menjadi lokomotif penggerak pertumbuhan yang berkelanjutan. Wakaf tidak lagi sekadar ‘amalan pasif’, seperti menyerahkan tanah untuk masjid atau untuk pemakaman umum.

 

“Ada beberapa usaha dari wakaf produktif yang sudah beerhasil seperti di Aceh Tengah itu ada Ihmal Market, kemudian di Aceh Barat air isi ulang Almak, dan Bener Meriah juga ada penanaman satu batang pohon kopi oleh tiap-tiap ASN yang saat ini sudah bisa panen,” katanya.

 

Realisasi wakaf produktif itu, katanya, menjadi bukti nyata bahwa gagasannya bukanlah teori semata. Lebih dari sekadar menghasilkan profit, unit-unit usaha tersebut telah membuka lapangan kerja,

memberdayakan masyarakat, dan menggerakkan roda ekonomi di daerah.

 

Program wakaf produktif sudah diinisiasikan sejak 2017 ketika ia menjabat sebagai Kepala Bidang Penerangan Zakat dan Wakaf di Kanwil Kemenag Aceh. Gayung bersambut, tahun 2023 Azhari dilantik menjadi Kakanwil Kemenag Aceh, ia kemudian menginstruksikan para Kepala Kantor Kemenag seluruh kabupaten/kota untuk melanjutkan program wakaf produktif.

 

“Alhamdulillah kita dorong kembali. Hari ini, seluruh kabupaten kita sudah ada program pengembengan program wakaf produktif. Di Aceh Timur ada usaha bengkel, usaha warung kopi, dermaga. Para nazir kita dorong untuk terus kreatif dan inovatif dalam mengelola aset wakaf,” katanya.

 

Kemenag, kata Azhari, terus membina para nazir untuk mengelola aset wakaf yang produktif termasuk membangun usaha-usaha yang kreatif, sebagai upaya strategis dalam pemberdayaan ekonomi umat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.

 

Alhasil, salah satu kabupaten di Aceh, Aceh Tengah dinobatkan sebagai salah satu Kota Wakaf di Indonesia oleh Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf pada Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI, Waryono, di halaman Masjid Baitul Quddus, Kebayakan, Aceh Tengah, 8 November 2024 lalu.

 

Kemenag Aceh juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan program wakaf produktif dapat terintegrasi dengan rencana pembangunan dan mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di Aceh.

 

Selain itu, Azhari juga aktif mendorong seluruh ASN Kemenag di Aceh untuk berwakaf minimal satu batang pohon yang ditanam di lahan-lahan wakaf. Saat ini, ASN Kemenag di Aceh sudah menanam lebih dari 20 ribu batang pohon di tanah wakaf.

 

Kemenag Aceh berkomitmen akan terus bergerak dalam memproduktifkan tanah wakaf yang terbengkalai. “Kegiatan ini terus kita dorong untuk memberdayakan wakaf di Aceh,” kata Azhari.

 

Program penanaman pohon tersebut akan memberikan manfaat yang besar bagi umat di kemudian hari. Ini sesuai dengan Astacita Presiden-Wakil presiden, Prabowo-Gibran dan juga Astaprotas Kemenag.

 

Azhari berharap, program penanaman pohon ini terus berlanjut. “Pemberdayaan tanah wakaf menjadi salah satu fokus Kemenag Aceh, sehingga tanah-tanah wakaf tidak terbengkalai, lahan-lahan kosong bisa produktif dan menghasilkan, dan hasilnya bisa dimanfaatkan untuk pemberdayaan ekonomi dan kemaslahatan umat,” kata Azhari.

 

Ia menuturkan, dari 23 kabupaten dan kota di Aceh, Kemenag sudah menanam lebih dari 20 jenis pohon, di antaranya, kelapa, sawit, mangga, jambu, jeruk, kelengkeng, pisang, rambutan, kakao, aren, durian, manggis, sawo, kurma, jeruk nipis, langsat, kopi, terong belanda, alpukat, lengkong, sirsak, cengkeh dan jengkol.

 

“Insya Allah dengan wakaf produktif, kita tidak hanya beribadah, tapi juga membangun kemandirian umat. Semoga wakaf terus berkembang, menjadi inspirasi bagi kita semua sebagai motor penggerak ekonomi umat dengan cara-cara kreatif dan inovatif, katanya.[]

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh