Simpang Tiga-KemenagNews. Madrasah Tsanawiyah Negeri Simpang Tiga Bener Meriah secara mendadak mendapat kunjungan Bupati Bener Meriah, Bapak Ruslan Abdul Gani. Kunjungan yang tiba-tiba ini (Rabu pagi bertepatan tanggal 21 Nopember), bertujuan untuk silaturrahmi bersama keluarga besar MTsN Simpang Tiga serta mengamati secara langsung proses belajar mengajar pada kelas Inti serta kelas reguler.
Orang nomor satu di Bener Meriah ini secara langsung melihat keadaan kelas inti yang berbasis multimedia yang sedang dikembangkan di madrasah ini. “Kelas Multimedia pada saat ini berjumlah 6 kelas dari 15 kelas dilengkapi dengan prangkat komputer, infokus, pustaka kelas, printer, pajangan karya siswa serta perangkat pendukung lainnya, direncanakan pada tahun 2015 semua kelas telah berbasis multimedia,” papar kepala madasah Masdi, S.Pd di sela mendampingi bapak Bupati.
Bupati Bener Meriah memberikan apresiasi yang besar terhadap program pengajaran yang berbasis IT dan berharap untuk terus dikembangkan yang pada akhirnya mampu meningkatkan mutu pendidikan di Kabupaten penghasil kopi ini. ”kita berharap kedepan Madrasah ini mampu menjadi pilot project Pendidikan di kabupaten ini,” kata Bapak Bupati di sela mengamati proses belajar mengajar yang sedang berlangsung.
Pembelajaran Kontekstual (CTL) yang juga sedang dikembangkan pada madrasah ini tidak luput dari perhatian Bapak Bupati, bahkan secara spontan minta izin ke wakil Kurikulum MTsN simpang Tiga Bapak Muklis Ismail, S.Pd, M.PMat (Alumni ITB), untuk menjadi “guru dadakan” pada beberapa kelas yang ditinjau, Bapak Bupati mengajarkan Matematika pada kelas IX, Bahasa Inggris pada kelas VIII serta pelajaran agama pada kelas VII, kemampuan mengajar “guru dadakan” ini mendapat sambutan yang luar biasa dari siswa dan guru ”Ternyata Bupati bisa juga jadi guru”, canda Kepala Madrasah, Masdi,S.Pd.
Di akhir kegiatan kunjungan, Bapak Bupati menyempatkan diri memberi motivasi pada guru-guru dan staf MTsN Simpang Tiga, dalam arahannya Bupati berulangkali menyampaikan tantangan dunia pendidikan di era modern ini, Bapak Bupati berharap guru sebagai ujung tombak pendidikan terus mengembangkan profesionalismenya, penguasan IT menjadi mutlak dimiliki oleh guru.
Bapak Bupati juga meberikan contoh Pendidikan di Belanda, “Di Belanda lembaga pendidikan telah lama menggunakan komputer dan infocus sebagai alat pembelajaran, mereka terus mengembangkan metode pembelajaran yang tepat, makanya negara mereka maju, sebenarnya kita juga mampu seperti mereka” diakhir pertemuan singkat itu Bupati juga berjanji akan kembali lagi untuk mejadi “Guru dadakan” pada kesempatan yang lain dan akan membantu mewujudkan misi madrasah tahun 2016 semua kelas berbasis IT. [Humas kemenag bm/Yusra, S.Sos/Masdi, S.Pd/y]