Sebanyak 103 JCH asal Aceh tadi siang (Selasa, 8/10) masuki Asrama Haji Banda Aceh, setelah berpamitan dengan sanak kerabat di Masjid Raya Baiturrahman. Mereka yang akan menggenapkan 3.050 (JCH dari Klote 1-7), terbang besok usai zhuhur, Rabu (9/10).
JCH ini mengakhiri Kloter dari BTJ (Embarkasi Banda Aceh) ke Tanah Suci. Pelepasan dilakukan oleh Wakil Walikokota Banda Aceh, Hj Illiaza Sa’aduddin Djamal SE. Pagi Rabu (9/10) juga, JCH ini akan diperjumpakan dengan JCH Kloter 16/MES Medan.
Sebelumnya, Kabid Haji dan Umrah Kanwil Kemenagsu juga mengatakan, “Sebayak 49 jamaah calon haji yang tergabung dalam Kloter 16/MES dari beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara akan berangkat pada hari Rabu 9 Oktober 2013 pukul 17.40 WIB dari Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh.”
Hasful Huznain mengatakan, Kloter 16/MES yang terdiri dari jamaah haji dari beberapa kabupaten/kota di Sumatera Utara akan bergabung dengan Kloter 17 Palembang dan Kloter 8 Aceh. “Jamaah Calhaj Kloter 16/MES ini masuk Asrama Haji Medan tanggal 8 Oktober 2013 pukul 09.00 WIB,” kata Hasful.
Kemudian, terang Hasful, “Selasa pagi sekira pukul 06.30 WIB akan dilaksanakan upacara pelepasan jamaah Calhaj Kloter 16/MES di Aula I Madinatul Hujjaj Ahmed, kemudian pukul 09.40 WIB jamaah Calhaj Kloter 16/MES akan diberangkatkan dengan regular fligt GA 142 tanggal 9 Oktober 2013 dari Bandara Kualanamu Deli Serdang dan tiba di Bandara Sultan Iskandar Muda Banda Aceh pukul 10.45 WIB.”
Lanjutnya, “Calhaj Kloter 16/MES akan menginap beberapa jam di Asrama Haji Banda Aceh.
Direncakan Ketua PPIH Embarkasi Medan Drs H Abd Rahim MHum melepas keberangkatan Calhaj dari Aula I Madinatul Hujjaj Ahmed dan turut mendampingi Calhaj menuju Aceh. Ketua PPIH juga turut melepas jamaah Calhaj Kloter 16/MES dari Badara Sultan Iskandar Muda Aceh menuju tanah suci.”
Selain JCH asal Medan bergabung dengan JCH Aceh di Asrama Haji Banda Aceh, pesawat haji yang membawa jamaah dari Palembang akan menjemput jamaah dari Medan dan Aceh di Bandara Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar. Kemudian akan take off (seharunya semula) pukul 15.00 WIB.
Namun, karena adanya pergeseran waktu take off ke Jeddah, maka JCH Medan akan masuk asrama haji embarkasi Banda Aceh lebih dulu, dan bergabung dengan JCH Aceh lainnya sebelum take off ke Jeddah pada Rabu (9/10) pukul 17.45 WIB.
Koordinator Subbag Humas Haji Aceh, H Akhyar MAg mengatakan, pergeseran waktu tersebut dikarenakan jadwal yang diperbarui dari otoritas penerbangan Arab Saudi. Selain itu, JCH yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 8 ini akan menggunakan pesawat Air Bus 330. Sebelumnya direncanakan pesawat yang akan membawa JCH dari Aceh, Medan, dan Palembang ini menggunakan pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 7925.
Hal ini, menurut Akhyar, karena JCH dari tiga provinsi ini tak banyak jamaahnya. Dari Aceh hanya 103 orang, Medan 53, dan Palembang 140 orang. Rutenya adalah Palembang-Banda Aceh-Jeddah.
“JCH dari Medan sebelum zuhur sudah sampai di Aceh, karena take off-nya bergeser, maka mereka masuk asrama haji dulu. Supaya dapat istirahat dan makan siang sebelum berangkat bersama JCH Aceh ke Bandara SIM sekitar pukul 16.00 WIB,” kata Akhyar kepada Serambi seusai rapat terkait persiapan kloter 8 bersama sejumlah instansi terkait, di Asrama Haji, Senin (7/10).
JCH Aceh yang tergabung dalam kloter 8 ini mulai masuk Asrama Haji Banda Aceh pada Selasa (8/10) dan berangkat Rabu (9/10).
JCH Palembang
Sementara itu,Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Palembang, Selasa (8/10) siang tadi menerima kedatangan 137 jamaah calon haji (JCH) kloter 17. Kloter terakhir dari Embarkasi Palembang ini akan lepas landas dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin (II) Palembang, Rabu (9/10) besok, pukul 14.00 WIB.
Humas PPIH Embarkasi Palembang H Saefudin ditemui di sela penerimaan jamaah menjelaskan, kloter 17 akan bergabung dengan jamaah dari Aceh dan Medan, sebelum terbang menuju Jeddah. “Besok mereka diberangkatkan dari Bandara SMB II menuju Aceh. Di sana pesawat akan transit sembari menaikkan jamaah asal Aceh dan Medan. Berdasarkan data yang kita dapat, jumlah jamaah yang akan berangkat dari Aceh ada 105 orang dan dari Medan sekitar 40 jamaah. Jadi, jumlah jamaah yang berangkat memang tidak full 360 orang,” tutur Saefudin.
Pria asal Gresik, Jawa Timur itu menambahkan, dalam rombongan jamaah Kloter 17 asal Sumsel, ada tiga jamaah dari Kloter 13 yang sempat tertunda berangkat akhirnya bergabung. Mereka adalah Romiyana dan pendampingnya Alias Hamid serta Puarti Sarpan. “Ibu Romiyana ditunda karena sakit diabetes, sedangkan Puarti Sarpan karena stroke. Alhamdulillah setelah dirawat di RSMH, mereka dinyatakan sehat dan layak terbang,” jelas Saefudin.
Dengan demikian, lanjut Saefudin, dari 11 jamaah yang terdaftar di manifest haji namun sempat tertunda berangkat, kemungkinan besar hanya tujuh jamaah yang bisa berangkat tahun ini. Sedangkan empat jamaah terpaksa ditunda berangkat hingga tahun depan. “Empat jamaah tunda sudah berangkat bersama Kloter 14 dan tiga jamaah lagi akan berangkat besok bersama Kloter 17. Adapun empat jamaah lain yang sempat masuk daftar manifest haji Embarkasi Palembang dipastikan batal berangkat tahun ini. Mereka adalah Suryaningsih dan pendampingnya Yusmet Aji asal Musi Banyuasin dari Kloter 8 serta Muhammad Zaini dan pendampingnya Husniaty asal Banyuasin dari Kloter 14. Mereka batal berangkat karena sakit,” tegas fans fanatik H Rhoma Irama tersebut.
‘Agen’ Dam
Sementara itu, Yuswardi Mustafa, mantan wartawan Serambi yang tergabung dalam kloter 4 asal Lhokseumawe, tadi malam melaporkan dari Mekkah bahwa agen dam (penyembelihan hewan) bagi jamaah yang mengambil haji tamattuk mulai mendatangi jamaah. Para agen ini menawarkan jasa penyembelihan hewan dam 320-350 rial per ekor.
JCH yang mengambil paket 320 rial hanya berhak melihat pemotongan dam dan ziarah. Sedangkan yang mengambil paket 350 rial mendapat fasilitas dapat melihat pemotongan dam, ziarah, dan ditanggung makan siang. Uniknya, calo dam tak bisa bertransaksi dengan jamaah di dalam hotel. Kesepakatan dilakukan di luar penginapan. “Maaf Pak, saya tak bisa masuk ke hotel karena dilarang,” ujar seorang warga Surabaya yang selama ini menyediakan servis haji kepada jamaah.
Sementara Pembimbing Haji Kloter 4, Tgk H Ibrahim Alimy menjelaskan dam memang tersedia beberapa paket. “Tergantung jamaah mau pilih paket mana yang memudahkan mereka. Terkait dam, kami menyerahkan semuanya kepada jamaah,” ujarnya.
Yuswardi menambahkan, jamaah haji yang tergabung dalam kloter 4 dari Lhokseumawe, Aceh Tengah, Aceh Tenggara, Simeulue, dan Subulussalam juga melaksanakan shalat gaib dan tahlilan untuk almarhum HM Yusuf bin Pardu orang tua dari Ketua Kloter IV, Jauharuddin yang baru saja meninggal. Shalat gaib berlangsung di Maktab 58, rumah 408, Jarwal Taisir.
Sementara itu, jamaah yang ingin berpose di Jabal Rahmah, ongkos fotonya dihargai 10 rial atau sekitar Rp 35.000 per lembar. Menurut Yuswardi, fotografer tersebut merupakan fotografer ilegal dan mereka memaksa jamaah berfoto dengan tarif yang sudah mereka tentukan. Apabila jamaah tak mau difoto, para fotografer tersebut marah dan mengatakan ‘haram’. Namun ketika hal itu diketahui polisi setempat, mereka langsung melarikan diri.
Para jamaah ada juga yang sakit, tapi tidak parah, hanya mengalami Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan keletihan yang umumnya dialami jamaah lanjut usia.
Menurut Yuswardi, bagi yang belum melakukan umrah maka wajib menyelesaikan umrah. Sedangkan bagi yang sudah umrah, maka melakukan ziarah ke Jabal Rahmah. “Kami sedang berada di Jabal Rahmah dan Padang Arafah untuk ziarah,” tulis Yuswardi dalam pesan singkatnya kemarin sore. [muhammad yakub yahya/aceh.tribunnews.com/suut.kemenag.go.id/sumsel.kemenag.go.id]
[foto: tgk marwan ma (TPIHI) Kloter 8 dan jamaahnya saat pengarahan dan pengambilan dokumen. foto: yakub]