Direktur Pendidikan Agama Islam (PAI) Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kemenag, Dr HM Munir SAg MA hadir dalam kegiatan Rapat Evaluasi Akhir Tahun 2024, di Hotel Arpen Sabang, Selasa-Kamis, 10-12 Desember 2024.
Dalam rapat evaluasi bertemakan Membangun Sinergi: Orientasi Tujuh Peta Jalan dan Singkronisasi Data Pendidikan Agama Islam, bersama para Kasi dari Kankemenag se Aceh, juga hadir Kasubdit Perguruan Tinggi Umum (PTU) Dit PAI Ditjen Pendis Kemenag Akrom Abdullah MKom, dan Programmer Education Management Information System (Emis) Kang Rizky.
Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi, Kabag TU Ahmad Yani SPdI, Kabid PAI H Khairul Azhar SAg MSi, para Kabid, dan jajaran ikut menyambut Direktur PAI setiba di Banda Aceh Selasa (10/12) kemarin.
Direktur PAI mengawali pembinaan di Hotel Arpen dengan informasi, dinamika dan kondisi Guru PAI (GPAI) seluruh Indonesia 200 ribuan yang pengangkatan oleh berbagai instansi baik Kemendikbud, Pemda, Yayasan hingga Kepsek, bahkan oleh Komite sekolah.
"Ini tantangan besar yang harus dijawab bersama di saat arus tolak tarik pengelolaan yang sangat kuat," ujarnya di Iboih Kecamatan Sukakarya, kawasan ujung barat Indonesia ini.
Pada para peserta (juga hadir operator Emis), Munir yang sebelumnya antara lain pernah Kasubdit PAI pada PTU, menjelaskan penganggaran Tunjangan Profesional Guru (TPG) dan Pendidikan Profesional Giru (PPG) PAI.
"PPG transformasi sudah mulai, dan kita ikuti lagi pada tahun 2025 ini, dengan tantangan berat, banyaknya permainan dengan menaikkan biaya PPG dan mencoreng lembaga dan bisa mengenai PAI, khususnya," sebut Munir.
Direktur detilkan, bahwa TPG mencapai Rp5.9 trilyun. Dan Rp10 trilyun lebih untuk TPG jika 100 ribuan GPAI berhasil menyelesaikan PPG dan mendapatkan ijazah keprofesiannya.
"Ini momen penting kebersamaan Direktur PAI yang sudah bersinegritas dengan pemangku pusat untuk perjuangan GPAI mendapatkan haknya PPG sebagaimana yang didapatkan oleh Kemdikbud di tingkat Pusat," tutupnya dalam pembukaan yang dihadiri Kakankemenag Kota Sabang H Samsul Bahri SAg dan jajaran.
Kakankemenag Samsul Bahri sampaikan apresiasi pada pemilihan Kota Sabang sebagai lokasi rapat akhir tahun PAI.
Harapnya, selama di sini peserta dan tamu Jakarta bisa nyaman dan berkesan, dengan buahkan hasil yang maksimal bersama bawaan kesan indah dari kepulauan ke daerah masing-masing.
Ikut juga dalam acara tiga hari ini, para Katim di Bidang PAI dan jajaran.
Kabid PAI yang mewakili Kakanwil, dalam pembukaan juga, selain paparkan sejumlah progres PPG PAI bersama kampus di Aceh, juga harapkan pada peserta rapat hasilkan poin-poin penting pembangunan pendidikan berkelanjutan nantinya.
Baik Direktur maupun Kabid PAI juga mengulangi Tujuh Peta Jalan Direktorat PAI. Yakni pertama, peningkatan kompetensi dan kualifikasi guru PAI.
Kedua, peningkatan Karir dan Kesejahteraan Guru PAI. Ketiga, penguatan dan menumbuhkankembangkan ekosistem Moderasi Beragama (MB).
Keempat, kurikulum PAI yang tahun ini Direktorat PAI Menyusun buku Teks dan Pendamping PAI untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SLB. M. Kelima, School Religious Culture, yakni ajakan untuk membangun kebiasaan dan budaya Islam di sekolah-sekolah, seperti mengaji, shalat dhuha, berdoa bersama, kantin Halal, Zakat-wakat Goes to School dan lain-lain.
Keenam, Satu Data untuk Semua dan Penguatan Regulasi. Dan ketujuh, rebrandring PAI yang menurut Munir, PAI musti tampil beda dan musti hadir di tengah-tengah masyarakat dan tentu bisa mengikuti selera peserta didik sebagai Gen Z.[]