Lhoksukon (Masnoer)---Dosa takkan terjadi tanpa ada pemicunya ibarat api takkan muncul tanpa ada pemantiknya. Hal tersebut disampaikan oleh Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Aceh Utara H. yusri, S.Ag, MAP dalam tausyiahnya seusai baca yasin dan doa bersama di balai keikhlasan, Jumat (26/7).
Kegiatan yang dimulai pukul 08.00 Wib itu merupakan program Kakankemenag H. Salamina, MA yang mewajibkan para PNS dan tenaga kontrak baca yasin setiap Jumat pagi.
Seluruh Pegawai terlihat bersemangat melantunkan surat yasin yang dipandu oleh Kasi Pendidikan Pondok Pesantren Drs. H. Munzir, M.Pd dan Do'a dipimpin oleh Kasi Pendidikan Madrasah Drs. H. Hamdani A Jalil, MA.
H. Yusri dalam tausyiah tersebut menyampaikan tentang sifat yang mendangkan dosa pada diri manisia.
"Ada empat sifat dalam diri kita yang mendatangkan, atau pemicu pertama, sifat rububiyyah. Tanpa kita sadari, terkadang kita masih menonjolkan sifat keakuan dalam kehidupan sehari-hari, seperti sombong, membanggakan diri, dan senang mendapatkan pujian dari orang lain. Padahal, sejatinya sifat ini murni milik Allah SWT.
Kedua, sifat syaithoniyyah, yakni sifat yang melekat pada diri setan dan menjadi identitasnya, seperti dengki, zalim, tipu daya, dan mengajak kepada kerusakan dan kemungkaran.
Ketiga, sifat bahimiyyah, yakni sifat yang mana kita senantiasa menuruti nafsu layaknya hewan, baik nafsu perut ataupun kemaluan. Darinya muncul perkara yang dilarang, seperti berzina, mencuri, dan memakan harta anak-anak yatim.
Adapun sifat pemicu dosa yang keempat adalah sifat sab’iyyah, yakni sifat buas yang menjadikan diri kita liar manakala kita tidak mampu mengendalikannya, seperti marah, dendam, mencelakai orang lain dengan ucapan dan tindakan hingga bisa berujung pada pembunuhan. tutur H. Yusri yang tahun ini berangkat ke tanah suci bergabung dengan dengan Kloter 10 JCH Kota Lhokseumawe.
"Dengan mengetahui hakikat dosa dan pemicunya ini maka kita akan mampu menjaga diri agar tidak terkena percikan dosa yang dapat membakar diri kita di dunia maupun akhirat." ungkapnya.