Dalam materi “Peran Pusdiklat dalam Membentuk SDM dalam Mengelola Informasi dan Data”, Dr Muhaimin Luthfie, mantan Kakanwil DKI Jakarta, sampaikan, “Umumnya kita tak paham data. Padahal kita hidup dengan data, digaji dengan data. Data kebutuhan sekarang dan dipegang. Pimpinan harus pedang data.”
Dengan maping data, madrasah misalnya untuk penyaluran bantuan, akan terjaring madrasah yang fiktif. Atau akan terdata penyuluh yang fiktif. Atau sertifikasi untuk guru yang fiktif. Atau untuk penyuluh agama honorer yang tak berhak.
Mislanya, kata Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Tenaga Administrasi Kemenag RI, Dr H Muhaimin Luthfie, “Kini jumlah pejabat eselon IV yang ikut Diklat sekitar 1200-an. Sedangkan sejumah 445 Eselon III yang ikut Diklat PIM IV, baru 200 orang. Untuk 2014/215 diakomodir sebanyak 225 Eselon III.”
Sekarang bukan zaman tulis tangan, yang kadang bikin sakit tangan untuk menulisnya. Kini ada komputer, diperintah oleh pengelola. Jika salah komputer diperintah, dia akan ‘hang’.
“Zaman sekarang kita tidak lagi menggunakan manual. Semua dengan kumpulan data, data di-entri lengkap, diinventarisir misalnya berapa yang telah ikuti Diklat PIM IV atau lainnya. Untuk mencetak buku misalnya berapa untuk Seksi, KUA, Madrasah,” kata Muhaimin yang tinggal di Jakarta Selatan.
Muhaimin, mantan Inspektur Wilayah sebuah Depag, sampaikan, “ Umumnya di Satker, dari Sabang sampai Merauke, kelamahan selama ini dalam mengelola. Kegiatan selalu berdasarkan dukungan data. Bagaimana mengusulkan anggaran, jika data tidak valid.”
Mantan Kakanwil Kemenag Jabar, juga putra Cirebon kelahiran 1954 itu, lanjutkan, “Sekarang eranya digital. Jangan untuk ikut Diklat, akan berkesan lo lagi lo (dia lagi lagi), sebab Kankemenag tak punya data yang akan dikirim ke Diklat. Juga jamaah haji, ada yang berangkat haji tujuh kali, sementara ada yang antri 8 tahun,” sindir Kapusdiklat Tenaga Administrasi Kemenag RI, mantan Sekretaris Dirjen Bimas Islam Kemenag RI di Gedung V Pusdiklat (31/10).
Kini yang didata lima hal (5 M), meliputi man/SDM, money, materrial/aset, dan machine/alat/sarana, mobile, printer, komputer, dan mic…., dan method. Kemampuan terbatas kita akan jenuh, maka cari cara bersama… [yakub, aceh]