
Banda Aceh (Inmas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh mengatakan bahwa membangun bahtera rumah tangga seperti Berlayar di lautan, kadangkala bertemu ombak ombak kecil dan adakalanya bertemu dengan badai, sehingga kesiapan dan persamaan tujuan antara Nahkoda dan awak kapal mampu mengimbangi hantaman badai sehingga kapal bisa berlabuh di pelabuhan.
"Begitulah pernikahan, dalam perjalanan, kita akan menemukan masalah masalah kecil dan kadang masalah besar, semua itu akan sukses saat kedua pasangan saling percaya, membantu dan melaksanakan tugas masing-masing," ujar Kakanwil saat menjadi narasumber pada kegiatan Bimbingan Perkawinan di Kantor Kemenag Kota Banda Aceh, Sabtu (22/9).
Kegiatan tersebut diikuti puluhan pasangan calon pengantin yang akan melaksankan pernikahan di Kota Banda Aceh, dalam kesempatan tersebut, ia mengupas tentang perkawinan yang kokoh, menuju keluarga sakinah dan melahirkan generasi berkualitas.
Ia mengingatkan pilar utama menuju pernikahan yang kokoh adalah pondasi yang kuat, yaitu landasan agama, karena pernikahan adalah ibadah, bukan karena fisik dan materi, kemudian meluruskan niat, saling menghargai, menghadirkan cinta dan kasih sayang, tidak saling menyalahkan dan bermuhasabah.
Selain itu, Kakanwil mengingatkan bahwa ternyata 10 % dari angka perceraian ternyata usia perkawinan yang paling rentan adalah usia 5 tahun perkawinan. Karena itu, kegiatan ini penting sebagai pembekalan bagi catin pasangan suami isteri dan remaja usia pra nikah.
Dengan bahasa dan gaya yang khas dan akrab saat menyampaikan materi, membuat peserta antusias dan sekali kali tertawa saat mendengar Joke-joke bernas dan mendidik muncul dari lisan orang nomor satu di jajaran lembaga ikhlas beramal Aceh ini. []