CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Kakanwil: Menata Masa Depan Anak, Juga Cara Membalas Jasa Pahlawan

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 269
Jumat, 9 November 2012
Featured Image
Banyak cara mengenang jasa pahlawan, kesuma bangsa, yang kita peringati besok, Sabtu, 10 November. Cara membalas jasa dan melanjutkan perjuangannya, misal dengan menata, mempersiapkan, membahani, dan membekali anak-anak, anak didik, atau generasi muda dengan ilmu dan akhlaq.Di samping itu, setiap orang tua (wali), atau generasi tua mesti memberi teladan kepada generasi muda: bagaimana kiat agar bisa sukses tapi tatacara sukses yang islami; bagaimana etika atau adab dalam bergaul di rumah, jalan raya, dan sekolah, dengan kawan, orang tua dan guru; bagaimana mestinya muslim piawai dan cakap dalam bertindak serta merancang masa depannya sebagaimana harapan Allah; bagaimana orang tua mewariskan generasi yang kuat dan taat dengan memadukan dalam diri generasi muda (putra dan putri tercinta) rajin berzikir, kreatif berpikir, mampu memenej diri dan lingkungannya; dan bagaimana setiap anak Aceh disiplin dan ulet belajar dan mengabdi pada umatnya, sebagaimana gigihnya para pahlawan dulu.Di antara kiat arang tua dan pemerintah, dalam mempersiapkan anak-anak Aceh, agar siap menghadapi tantangan, mampu membedakan mana kebenaran dan kesesatan, ialah dengan menghidupkan gerakan Beuet AlQuran Ba`da Magrib (BABM), sebagaimana yang dicanangkan Gubernur Aceh kemarin di Kota Jantho, yang itu juga sejalan dengan program Kemenag, Gemmar (Gerakan Masyarakat Maghrib) Mengaji. Demikian di antara harapan Kepala Kanwil Kementerian Agama Aceh, Drs. H. Ibu Sa`dan, M.Pd, dalam khutbah Jumat (9/11), di Masjid Agung Al-Falah, Sigli.Pematangan dan persiapan genarasi Aceh yang islami, yang memadukan zakira`, ‘aqila`, dan zaima` (rajin berzikir, kreatif berpikir, dan mampu memimpin), itu mutlak di tengah ramainya ajaran sesat dan tantangan media globalisai yang sangat bebas dan merusak. Sebab Islam di bumi ini tidak akan langgeng, jika umatnya tidak merawat dan memeluknya dengan kuat.“Tidak mustahil, bukan tidak mungkin, kisah Islam di Andalusia, yang dulu lama sekali jaya dengan Islamnya, yang sekarang masjid di Spanyol itu telah lama diubah menjadi gereja, akan terjadi di Sigli, di Aceh ini, andai kita sekarang membiarkan generasi muda liar dan bebas sesuka hatinya, akrab dan larut dengan kehidupan yang hedonis dan materialis, tanpa ada yang mengawasi tontonan dan makanannya, serta larut dengan dunia mudanya tanpa filter agama,” ingat Kakanwil lagi dalam taushiah akhir Zulhijjah 1433 H itu.Kakanwil, sebelum jadwal khutbah, juga sempat sidak (silaturrahmi mendadak) ke KUA Kecamatan Pidie, dan ke Kankemenag Kabupaten Pidie, di Sigli. Namun, dalam silaturrahmi di Kankemenag pinggir laut itu, tidak didampingi Kakankemenag, Drs. H. Jakfar M. Nur, sebab beliau sedang sakit.Jadi, sebelum bertolak ke Banda Aceh, dan ke Asrama Haji, Kakanwil yang saat di Kankemenag Pidie, juga berpapasan dengan Tim Panitia Porseni Aceh yang baru pulang dari Kutacane itu, mengunjungi Drs. H. Jakfar M. Nur, di kawasan Reubee, Delima, Pidie, bersama rombongan Panitia Porseni dan jajaran Kankemenag Pidie. Semoga cepat sembuh, untuk Kakankemenag Pidie, amin. [yakub]
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh