Banda Aceh (Humas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr Iqbal S.Ag, M.Ag mengatakan, hingga saat ini kerukunan umat beragama di Aceh terjaga dengan baik.
Hal ini disampaikan Iqbal dalam acara Pengembangan Dialog Moderasi Beragama dan Wawasan Multi Kultural Bagi Organisasi Kemahasiswaan Lintas Agama Terdampak Covid-19 di Kyriad Muraya Hotel Banda Aceh, Kamis, 25 Februari 2021.
Kegiatan yang diinisiasi Pusat Kerukunan Umat Beragama Kemenag RI ini diikuti oleh puluhan mahasiswa lintas agama dari berbagai universitas di Aceh.
Iqbal menjelaskan, sejak dulu tidak ada persoalan yang menyangkut kerukunan umat beragama di Serambi Mekkah. Umat Islam di Aceh, menurut Iqbal, menjunjung tinggi nilai-nilai kerukunan dan toleransi beragama.
"Yang menyangkut kerukunan kalau di Aceh sudah sangat terjaga tidak ada konflik agama di Aceh atau antar umat bergama. Barangkali hal ini dapat dibuktikan oleh rekan-rekan kita yang non-muslim," kata Iqbal.
Ia menjelaskan, jika muncul isu terkait kerukunan di Aceh, hal itu hanya beredar di media sosial, sedangkan faktanya tidak sebesar pemberitaan.
"Seperti halnya persoalan di Singkil masyarakat disana biasa saja tidak ada seperti yang disebutkan dalam pemberitaan," ujarnya.
Iqbal menekankan, sebagai negara yang heterogen dengan berbagai suku bangsa, etnis, agama, dan budaya, maka sudah sepatutnya seluruh masyarakat menjunjung tinggi nilai moderasi beragama.
"Moderasi beragama bukan agamanya yang dimoderatkan, melainkan cara kita beragama yang harus dimoderatkan," katanya.
Sebab itu, ia mengajak seluruh peserta untuk mensosialisasikan pesan-pesan moderasi kepada seluruh masyarakat dalam lingkungan tempat tinggalnya.
"Mahasiswa barang kali terdepan hidup di tengah masyarakat. Mohon sosialisaikan kepada masyarakat terutama tentang kerukunan umat beragama di Aceh. Sehingga sampai kapanpun kerukunan umat beragama di Aceh terjalin dengan baik," katanya.