Banda Aceh (Humas)--Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg sampaikan sejumlah arahan dalam kajian dan doa bersama, pagi Jumat (25/6/2021).
Kakanwil mengajak jajaran untuk kian semangat mengikuti agenda pengajian dua jumatan di mushalla. Pengajian dan oleh raga dijadwalkan secara berselang-seling di Kanwil, pagi Jumat.
"Untuk pengajian, kami ajak, jangan selalu harus dihimbau berulang kali, tapi harus dengan kesadaran sendiri, bergabung dengan kajian atau pengajian," ajak Kakanwil di mushalla/aula lantai dua.
"Pengajian ini untuk kita. Mungkin kita tak sempat mengaji, mungkin sibuk dengan kerja dan kelurga, maka adalah pengajian di kantor ini," imbuhnya di depan para Kabid dan jajarannya.
Kakanwil sampaikan bahwa, untuk jadwal olah raga pun, ada batasan waktu, sekitar satu jam pagi Jumat, bukan sampai sore.
"Saya berharap kita terus tingkatkan kedisiplinan, dan akan terus saya ulang-ulang hal ini," ulangnya.
"Jika ada kemudahan, jangan manfaatkan kemudahan. Jika ada kemudahan, jangan meminta dipersulit," ingat H Iqbal.
Kita di Kemenag, sambung Kakanwil, dinilai warga bekerja 24 jam di kantor dan di masyarakat. Jajaran Kanwil bukan hanya kerja di jam kantor.
"Kita ini bagai kertas putih, sedikit saja terlihat noda, akan tampak sekali," lanjutnya, kaitan dengan isu yang berkembang selama ini.
Kakanwil lantas ingatkan, untuk pasangan baik istri maupun suami, mari saling menjaga marwah.
"Soal pernikahan misalnya, jika memang mau menikah lebih dari satu, bagi laki-laki dibolehkan dengan syarat yang ditentukan, dan tempuhlah secara legal," ingatnya.
Kakanwil sampaikan bahwa bisa saja pemberitaan dari sebuah media belum akurat dan valid, dan ini butuh kebijakan penyikapan kita.
"Kita harus cerdas dan bijak dalam menerima informasi. Jangan sampai kita ikut-ikutan dalam menebar dan menyebarkan isu yang belum tentu benar," ujarnya setelah sesi pembacaan yasinan dan doa bersama yang dipandu Saifullah Rayeuk MA.
"Bijaklah kita dalam mencerna informasi. Sebuah informasi yang belum-belum jelas kebenarannya, jangan sampai kita ikut-ikutan mempublikasikannya," ulang Kakanwil.
Kakanwil mengajak, sampaikan informasikan yang benar, dan kita menanti ada kejelasannya dari penyelidikan para pihak yang berwenang.
Kakanwil ingatkan, bahwa bagi jajaran yang melanggar, baik kedisiplinan dan aspek moral lainnya akan ditindak, dengan tidak perlu mengabarkan duluan secara luas.
Kakanwil kembali mengajak jajaran chek and rechek atau cross chek atas setiap kabaran (tabayun). Jangan sampai kita ikut menebar gosip, yang menzalimi orang dan bisa dituntut para pihak di kemudian hari.
"Harus sama-sama tabayyun. Jangan sampai kita menggosip, padahal kita juga sasaran untuk digosip orang," pungkasnya.[yyy]