Banda Aceh (Humas)-- Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Dr H Iqbal SAg MAg menerima Penghargaan dari Jaringan Survei Inisiatif (JSI), Kamis, 10 Februari 2022.
Kakanwill menyampaikan bahwa apresiasi dan penghargaan ini, tentu juga buat para satker dan jajaran Kemenag yang telah bekerja baik selama ini.
"Dengan ini, kami mendorong agar jajaran terus bekerja dengan baik, bekerja keras dalam memberikan layanan bagi umat," ajak Kakanwil, di samping mengharapkan masukan-masukan dari berbagai pihak, terutama tim survei.
Dalam audiensi dan pemberian Penghargaan Owner dari Jaringan Survei Inisiatif, Dialeksis.Com, Nukilan.id, dan Lingkar Sindikasi Group, di aula itu, Kakanwil didampingi Plt Kabag TU, para Kabid, para Pembimas.
Sementara dari JSI (sebelumnya bernama Lembaga Survei Aceh, LSA), hadir para pengurus dan jaringannya: Aryos Nevada, Ratnalia Indriasari, Mirzuanda R, Ahmad Nursalam, Nasrul Rizal, Fitrah, dan Khaidir.
Aryos jelaskan, bahwa apresiasi dan penghargaan ini dianugerahinya, antara lain, atas sejumlah prestasi yang telah diraih Kanwil dan jajarannya, juga ternyata telah aktif membantu kekhususan Aceh dalam bidang pendidikan, serta membantu pemerintah Aceh dalam peningkatan kualitas tenaga pendidik.
"Kami ucapkan ribuan terima kasih atas kehadiran Aryos Nivada MA dan rekan-rekan dari jaringan survei ini, dalam rangka silaturrahmi ke Kanwil," sapa Kakanwil, setelah Pendiri JSI utarakan maksud kunjungan, dinamika survei, dan sejumlah apresiasi untuk Kakanwil.
Lanjut Kakanwil, bahwa sebagaimana disampaikan lembaga survei ini, ternyata kerja dan kinerja kita di lembaga Kemenag, juga dipantau banyak pihak. Termasuk yang dilakukan lembaga survei JSI, tanpa duluan Kanwil meminta untuk disurvei.
"Kami sangat bersyukur pada Allah Subhanahu wa Taala atas apresiasi teman-teman di lembaga survei, dan atas penghargaan ini," imbuh Dr Iqbal.
Disampaikannya lagi, "Bahwa penilaian ini bukan karena saya kenal dengan tim penyurvei, dan bukan karena kami memohon dilaporkan hasilnya. Kami tidak meminta untuk disurvei. Ini inisiasi lembaga survei."
"Bahwa saat kita berbuat baik, banyak pihak yang memberi penilaian," sebut Kakanwil sembari paparkan besaran, cakupan, pengaruh, dari satker dan unit-unit kerja di Kemenag Aceh, meliputi Kankemenag, KUA, penghulu, penyuluh, madrasah, guru, ASN, hingga umat ragam agama.
Kakanwil juga paparkan dinamika kerukunan di Aceh, realitas dan hasil survei para pihak. Serta upaya Kanwil dalam membina kerukunan antar dan intra umat beragama.
"Sebab jika masyarakat tidak rukun, tidak aman, dan tidak hidup dalam kedamaian, maka perpecahan bangsa akan terjadi. Maka di antara tugas kami Kemenag ialah menjaga dan mengawal kerukunan dan kedamaian," ujarnya.
Kakanwil ulangi, bahwa tidak ada persoalan antara umat Islam dengan umat non Muslim di Aceh, meskipun di sini menerapkan Syariat.
"Mereka justru sangat senang dengan kondisi Aceh. Tidak ada intoleransi di sini. Dan secara umum kerukunan berjalan baik," ungkapnya dikaitkan dengan indeks yang disurvei dan dipublikasikan.
Kakanwil juga sampaikan hal dan data madrasah inovasi, serta MA Keterampilan.
"MA Keterampilan, akan membantu menyiapkan generasi yang siap nanti selepas dari madrasah," jelasnya.
Selain sampaikan apresiasi dan dinamika, serta data keagamaan, Kakanwil juga harapkan masukan-masukan dari tim survei, demi kian baik lagi kiprah dan kinerja jajaran Kementerian Agama di masa depan.
Sebab, lanjut Kakanwil, karena banyak yang memberi penilaian atas lembaga besar Kemenag, bisa saja ada penilaian yang negatif yang diberikannya. Ini bisa juga karena lakap "agama" yang melekat pada insan Kemenag.
"Kita terus menjaga nama lembaga, dengan meningkatkan layanan, termasuk saat masyarakat mengganggap pegawai Kemenag, elemen yang mengurus agama," katanya.
"Jika ada jajaran Kementerian Agama yang berbuat negatif, itu tentu bukan institusi, tapi memang watak kemanusiaannya yang keluar," tegas Kakanwil.
"Kita di Kemenag ini bertugas dunia akhirat, 24 jam, karena mengurus umat dan persoalan dan solusi atas hajat keagamaannya," ungkap Iqbal di depan tim survei.
Sebelumnya, Pendiri JSI ulangi alasan penganugerahan piagam bahwa, "Kakanwil dan jajaran telah membantu kekhususan Aceh dalam bidang pendidikan, dan membantu pemerintah Aceh dalam peningkatan kualitas tenaga pendidik
Bahwa Kemenag sangat penerapan kekhususan Aceh, penerapan Syariat Islam. Selalu mengedepankan kinerja dan pola berbasis Islam. Ini alasan pertama.
Sebutnya juga sebagai alasan kedua, bahwa sejumlah penghargaan dan prestasi telah diraih Kanwil, termasuk KSM 2021, juga raihan capaian PNBP.
"Kanwil telah raih penghargaan terbaik III realisasi Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Satuan Kerja Koordinator Wilayah tahun 2021. Penghargaan tersebut sebagai bentuk apresiasi atas kontribusi dalam mengoptimalkan pendapatan negara, diserahkan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Aceh," kutip Aryos.
Selanjutnya, penilaian tim atas sangat baik atau berkonstrusi besar Kemenag dalam memfasilitasi capaian vaksinasi, bersama Polda dan unsur dayah.
“Unik, kapolda Aceh melibatkan banyak pihak dalam meningkatkan vaksin, seperti Kemenag, pesantren atau dayah-dayah di Aceh. Selain itu juga membuat banyak gebrakan, seperti menyediakan hadiah umrah gratis bagi masyarakat yang vaksin dan lain sebagainya, sehingga tergerak hatinya untuk vaksin,” ungkap Aryos.
"Saya bangga pada jalinan relasi Kakanwil dengan elemen lain," sebutnya sebelum menerima cenderamata dari Kakanwil.
Sementara itu, Plt Kabag TU Drs H Marzuki Ansari MA ungkapkan rasa syukur dan bangganya pada telah ada hasil survei yang dilakukan lembaga survei, yang melakukan alat survei yang benar.
"JSI yang dulu bernama Lembaga Survei Aceh atau LSA meliputi survei, analisis, dan publikasi," pungkas Aryos.[yyy]