Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi dan jajaran menyambut kepulangan Kontingen Aceh yang baru ikuti Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional dan Madrasah Young Research Super Camp (Myres) Expo 2024, di kanwil Jalan Abu Lam U, kawasan Taman Sari Banda Aceh, Senin usai zhuhur, 9 September 2024.
Kontingen yang pukul 09.00 WIB take off dari Jakarta, tiba dengan maskapai airbus/jumbo maskapai Garuda Indonesia nomor penerbangan GA1404, bersama kontingen PON, pemprov luar Aceh, dan officialnya.
Pesawat jenis B777-300ER armada tambahan untuk mengantar tamu PON, dan akan lanjutkan ke Jeddah.
Peserta KSM pun merasa puas bisa menikmati layanan pesawat lebih kecil saat pergi, dan aribus saat pulang ke Aceh. Pemandangan lain yang tidak biasa, juga dilihatnya saat sterilisasi bandara, bersama pesawat Presiden. Di samping ramainya tamu, sejak bandara hingga ke kota.
Keharuan dan kepuasaan juga lunas saat tiba dan disapa Kakanwil Kemenag Aceh dan jajaran.
Kakanwil Azhari, yang akan hadiri sebagai pembacaan doa pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut, sampaikan apresiasi atas upaya maksimal peserta Aceh, siswa madrasah bersama guru, pelatih dan pendamping, sehingga bisa membawa pulang medali.
"Selamat dan terima kasih ya. Moga ke depan bisa juara 1 semuanya, amin," ucap dan doa Kakanwil dalam penyambutan, setelah mengalungkan bunga pada enam peserta yang raih medali, yang didampingi para para Kabid, Kakankemenag Banda Aceh, Kakankemenag Aceh Besar atau yang mewakili, serta dewan guru, asal peserta, serta wali.
Kakanwil kalungkan bunga untuk tiga peraih perak dan tiga peraih perunggu: Aulia Intan Az-Zahra, Salwa Fadhillah dan Shauvi Asha Andini, serta Ahmad Raynanda Mulya, M Rofi Fakhrian Lubis, dan Ully Irfan Mahrus, didampingi peserta lainnya yang juga telah sampai ke jenjang nasional.
Kabid Kabid Pendidikan Madrasah (Penmad) H Zulkifli SAg MPd, sampaikan alhamdulillah, atas raihan Aceh yang bisa bawa pulang 3 medali perak, 3 medali perunggu dan 6 tropi dari KSM dan Myres Nasional Ternate, yang telah berlangsung sejak Senin, 2 September di Maluku Utara.
"Semua peserta yang telah sampai ke ajang nasional adalah juara," ujarnya mengutip kata-kata pejabat Ditjen Pendis dan dewan juri selama di Ternate.
"KSM ini punya tujuan menciptakan the winner dan the learner. Kemenangan sejati bukan tentang meraih medali tapi tentang menghargai proses menghormati lawan dan terus belajar dari pengalaman," Kata Sekjen Kemenag RI, Prof Dr H Ali Ramdhani MT dalam sambutan pembukaan di hadapan seluruh kontingen se Indonesia.
Sejalan dengan itu, sebelum penutupan saat grand final dengan pola cerdas cermat, Jumat sore di IAIN Ternate, dewan juri sampaikan, bahwa semua peserta nasional adalah juara, apalagi yang masuk grand final. Semua yang masuk grand final ialah sang para juara.
"Hasil apa pun, inilah yang terbaik bagi kita," ujar dewan hakim pada peserta, pelatih, dan pendamping, di antara pendaping dari Aceh Lia Nurhilaliah SHI.
"Kita bersyukur bisa raih perak dan perunggu, sebab ada provinsi yang satu pun tak masuk grand final, seperti Sumut," ucap salah satu anggota kontingen dari Bidang Penmad.
Kabid Penmad yang terus dampingi kontingen sejak keberangkatan dari Banda Aceh, Jakarta, Ternate, dan kembali ke Jakarta dan Banda Aceh, sampaikan, semula kita jadwalkan penyambutan sebagaimana lazimnya saat mendarat di Bandara SIM Blang Bintang.
"Namun karena bandara sudah disterilkan dalam rangka penyambutan RI 1 yang akan membuka PON ke 21, maka penyambutan di kantor, dan nilainya tetap sama. Dalam artian, tetap ini menunjukkan apresiasi dan perhatian serta penghargaan pimpinan pada pendidikan, siswa, guru, even, dan kontingen Aceh," jelas Zulkifli, yang dalam masa penantian ada jadwal penerbangan ke Aceh selama dua hari (Sabtu-Ahad), juga mengajak kontingen lanjutkan pembelajaran selama di Jakarta.
Di sisi lain, Ketua Kontingen M Najib ST sampaikan, seyogyanya, kontingen yang meninggalkan Ternate Sabtu pagi, 7 Sept, setiba ke Jakarta langsung lanjutkan ke Banda Aceh.
"Namun, karena semua penerbangan ke Aceh dan Medan, sudah penuh oleh kontingen dan penggembira PON Aceh-Sumut, pada Sabtu-Ahad, 7-8 September, maka lanjutan ke Banda Aceh akan direskedulkan menjadi Senin, 9 September, siang ini," tambahnya.
Dan usai penyambutan di Kanwil, kontingen baik individu maupun kelompok/beregu diantar oleh masing-masing penjemputnya, Kasi Penmad, pihak madrasah, atau guru dan para orang tua.
3 Medali Perak, 3 Medali Perunggu
Pada malam penutupan, di Asrama Haji Transit Ternate, Jumat malam, 7 September, antara lain diumumkan bahwa Juara II cabang Myres 2024 untuk Aulia Intan Az-Zahra siswi MTsN 2 Aceh Besar, Tungkop, dan berhak satu medali perak dan satu tropi.
Serta Juara II untuk Salwa Fadhillah dan Shauvi Asha Andini siswi MA Ruhul Islam Anak Bangsa (RIAB) Darul Imarah Aceh Besar, dan berhak dua medali perak dan dua tropi.
Aulia Intan jenjang MTs menang dalam bidang penelitian ilmu sosial dan humaniora dengan judul riset "Happy Talk Media Curhat Gen Alpha di MTsN 2 Aceh Besar".
Salwa Fadhillah dan Shauvi Asha Andini jenjang MA mengangkat tema riset "Ranggers Perempuan Tangguh Dalam Meminimalisir Kasus Pembalakan Liar Hutan Damaran Baru Bener Meriah agar Terjaga Iklim Bumi".
Diumumkan juga, untuk Jenjang MTs/SMP Beregu/Kelompok, Juara III diraih MTsN 1 Banda Aceh Provinsi Aceh, dan berhak tiga medali perunggu serta tiga tropi.
Group yang wakili Aceh untuk jenjang MTs/SMP yang raih Juara III ini, dari Group Ceudah Meutuah MTsN 1 Banda Aceh yang beranggotakan Ahmad Raynanda Mulya, M Rofi Fakhrian Lubis, dan Ully Irfan Mahrus. Duta Aceh ini Peringkat 6 Terbaik Nasional bidang Sosial Sains terpadu (Matematika, IPA, dan IPS) saat ajang KSM Nasional Provinsi bulan lalu.
Pola KSM 2024 Ada Beda
KSM tahun ini ada perbedaan pada pola grand final ini. KSM tahun-tahun sebelumnya, para juara terus dirangking utuk juara 1, 2, dan 3, bisa juara 1 beberapa siswa/kelompok, dan juara 2 bisa untuk beberapa siswa/kelompok, serta juara 3 bisa untuk beberapa siswa/kelompok.
KSM sebelumnya, ada sistem perangkingan, dan banyak provinsi yang raih juara, dari rangking 10 dan 15 besar, karena dianggap final. Dan tidak ada pola grand final seperti tahun ini.
Jika masih ada pola perangkingan, atau dirunut dalam 10-15 besar, sebagaimana KSM tahun-tahun lalu, banyak lagi duta Aceh juga daerah lain yang raih juara pada even kali ini.[]