[Banda Aceh | Darwin] Usai hadiri dan memantau kegiatan Rakor Penilaian Kinerja Eselon IV dan V di MAN Model Banda Aceh, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh, Jum’at (11/3), sambut kedatangan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha, Drs. Dasikin, M. Pd di Hotel Sulthan, Banda Aceh. Kehadiran Dirjen Bimas Budha yang sudah beberapa kali ke Aceh itu, guna membuka kegiatan Pembinaan Pengurus Yayasan Budha Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2016 yang diselenggarakan oleh Pembimas Budha Kanwil Kemenag Provinsi Aceh.

Mengawali sambutannya pada pembukaan kegiatan, Kakanwil ungkapkan dua hal yang menjadi program prioritas Kakanwil Kemenag Aceh saat ini, pertama terkait dengan pendidikan, dan yang kedua terkait dengan Kerukunan Umat Beragama. Selain kedua program prioritas tersebut merupakan visi dan misi dari Kementerian Agama RI, ditambah juga Kakanwil Kemenag Aceh mempunyai basic jabatan sebelum menjadi Kakanwil sebagai guru dan sebagai Kepala Subbagian Hukmas dan kerukunan Umat Beragama beberapa waktu lalu.

Sebagai masukkan kita bersama, Kakanwil sampaikan bahwa Yayasan Budha yang berada di Aceh perlu memperkuat lembaga dan membinanya untuk generasi yang akan datang. “Bagi saya, bukan jumlah umat yang kita prioritaskan, namun kualitas umat yang baik”. “Selaku Kakanwil Kemenag Aceh, saya berharap kepada peserta untuk dapat membina anak-anak kita menjadi umat agama yang taat, berguna bagi bangsa, masyarakat dan negara” harap Kakanwill.

Diakhir sambutannya, Kakanwil menggambarkan kondisi kehidupan beragama di Provinsi Aceh, yang dalam sejarah Provinsi Aceh belum pernah terjadi konflik antar agama. Bahkan umat Budha yang hidup rukun umat muslim sudah menyatu sejak dulu, hal ini dapat kita lihat di perkampungan peunayong yang menjadi pusat umat budha, berbaur dengan baik dalam masyarakat Aceh.

Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Budha, Drs. Dasikin, M. Pd, menuturkan bahwa kehadiran nya ke Aceh di tengah umat merupakan targetnya sebagai Dirjen yang berkeinginan dalam setahun minimal dapat mengunjungi umat di daerah. Dengan kunjungan tersebut diharapkan dapat mendengarkan dan melihat langsung suasana kehidupan umat Budha didaerah, baik dengan internnya sendiri, antar umat beragama lain maupun dengan pemerintah.

Pada kesempatan itu Dirjen mengharapkan kepada pengelola Yayasan yang merupakan suatu organisasi yang berbadan hukum untuk menertibkan administrasinya sesuai dengan kaidah hukum yang berlaku.  “Kami harapkan kepaada Para Pengurus Yayasan untuk menyelesaikan administrasi Yayasan, jika masih terdapat cacat hukum, baik sisi administrasi dan lainnya segera diselesaikan” harap Dirjen.

Dalam laporannya selaku Ketua Panitia Pelaksana, Wiswadas, S. Ag, M. Ag, melaporkan bahwa kegiatan Pembinaan Pengurus Yayasan Budha Tingkat Provinsi Aceh Tahun 2016  bertujuan meningkatkan wawasan, hubungan, ketertiban dan hubungan koordinasi yayasan dengan pemerintah. Kegiatan yang diselenggarakan selama tiga hari ini, dari tanggal 11 sd 13 maret 2016 di Hotel Sulthan mengundang peserta sebanyak 30 orang peserta yang berasal dari unsur Pengurus Yayasan Tingkat Provinsi Aceh.